"Saya pribadi memastikan kami akan meningkatkan moderasi secara signifikan," katanya dengan tegas.
Tindakan cepat Telegram tampaknya tidak berhenti di pernyataan publik saja.
Tanpa banyak gembar-gembor, Telegram memperbarui halaman FAQ di situs resminya.
Sebelumnya, mereka dengan bangga menyatakan bahwa semua obrolan pribadi di platform tersebut tidak akan pernah dimoderasi.
Tetapi, setelah insiden penangkapan Durov, kalimat tersebut hilang dari situs.
Kini, Telegram menambahkan fitur 'laporkan konten ilegal' di dalam aplikasi mereka.
Langkah ini jelas menunjukkan bahwa platform ini mulai serius memoderasi konten-konten yang berpotensi melanggar hukum.
Meskipun belum jelas seberapa ketat moderasi ini akan diberlakukan, tetapi perubahan ini sudah cukup untuk menarik perhatian publik.
Pertanyaannya sekarang, apakah ini sekadar strategi untuk menghindari masalah hukum lebih lanjut, atau Telegram benar-benar berkomitmen untuk menjadikan platformnya lebih aman?
Satu hal yang membuat Telegram berbeda dari platform lain seperti WhatsApp atau Facebook Messenger adalah komitmennya terhadap privasi.
Pengguna Telegram merasa aman berbicara tentang apa saja, tanpa takut diawasi. Namun, dengan perubahan ini, akankah Telegram kehilangan esensi utamanya?
Para pengguna hardcore Telegram mungkin merasa dikhianati oleh langkah ini.