tekno

Usai Insiden Penangkapan CEO Pavel Durov, Telegram Mulai Moderasi Chat, Langkah Berani atau Sekedar Formalitas untuk Bersih di Mata Hukum?

Sabtu, 7 September 2024 | 10:00 WIB
Telegram mulai moderasi chat usai penangkapan CEO Pavel Durov di Prancis, memicu perdebatan soal privasi dan moderasi konten. (Telegram / HukamaNews.com)

HUKAMANEWS - Platform pesan instan Telegram, yang sebelumnya dikenal sebagai tempat aman dan bebas untuk berkomunikasi, kini berubah haluan.

Setelah penangkapan CEO-nya, Pavel Durov, oleh otoritas Prancis, Telegram tampaknya mulai memperkenalkan moderasi dalam obrolannya.

Namun, pertanyaan besar muncul, Apakah ini langkah berani untuk menata platform, atau sekedar formalitas agar terlihat lebih 'bersih' di mata hukum?

Baca Juga: Viral di Medsos! Pemotor Tewas Tertabrak KRL Dekat Stasiun Citayam, Netizen Heboh Lihat Aksi Nekatnya Terobos Palang Pintu

Sabtu malam (24/8) di Bandara Le Bourget, Paris, menjadi saksi drama yang tak biasa. Pavel Durov, sosok yang dikenal dingin dan misterius di dunia teknologi, ditangkap oleh otoritas keamanan Prancis saat keluar dari jet pribadinya.

Pria kelahiran Rusia ini ditangkap dengan tuduhan serius: membiarkan Telegram jadi tempat berkembang biaknya aktivitas kriminal karena minimnya moderasi.

Bayangkan, aplikasi yang digunakan oleh jutaan orang untuk mengobrol dengan aman, tiba-tiba berada di bawah sorotan tajam.

Baca Juga: Sabtu 7 September 2024, Jakarta Tersumbat Polusi, Kualitas Udara Memburuk, Warga Sensitif Disarankan Staycation di Rumah!

Tentu saja, penangkapan ini mengguncang dunia teknologi.

Telegram yang dulunya dikenal dengan pendekatan "hands-off" dalam moderasi konten, kini dipaksa berubah.

Pada Kamis (5/9), hanya beberapa hari setelah dibebaskan dari tahanan, Durov akhirnya mengeluarkan pernyataan resmi.

"Telegram kini memiliki 950 juta pengguna, dan sayangnya, ini memudahkan penjahat menyalahgunakan platform kami," kata Durov.

Baca Juga: Kapolri Jabat Tangan dengan Paus Fransiskus: Simbol Toleransi atau Cuma Formalitas? Intip Momen Bersejarah di GBK!

Pernyataan ini mengejutkan, mengingat selama bertahun-tahun Durov selalu bersikukuh bahwa Telegram adalah benteng privasi yang tidak akan tunduk pada tekanan eksternal.

Namun, tampaknya tekanan dari otoritas hukum mulai mengubah nadanya.

Dalam pernyataan publiknya, Durov berjanji akan memperketat moderasi konten di Telegram, sesuatu yang dulu dianggapnya tidak perlu.

Halaman:

Tags

Terkini