HUKAMANEWS – Kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook yang menyeret nama mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim kembali menyorot publik pada perbedaan mendasar antara Chromebook dan laptop Windows.
Pertanyaan yang mencuat kemudian bukan hanya soal integritas pengadaan, tetapi juga: apa sebenarnya Chromebook, dan bagaimana perangkat ini berbeda dari laptop Windows yang lebih populer di pasaran?
Chromebook berjalan dengan sistem operasi ChromeOS buatan Google, sedangkan laptop konvensional mayoritas menggunakan Windows dari Microsoft. Perbedaan inilah yang membentuk karakter keduanya: sederhana dan berbasis internet, atau fleksibel dengan dukungan aplikasi luas.
Chromebook: Ringan, Praktis, dan Terjangkau
Sejak diluncurkan pada 2011, Chromebook dirancang sebagai perangkat ringan untuk kebutuhan sederhana. ChromeOS menitikberatkan pada aplikasi berbasis web dan layanan cloud, seperti Google Docs, Gmail, dan Google Drive. Kini, Chromebook juga mendukung aplikasi Android serta sebagian Linux, tetapi tetap jauh lebih terbatas dibanding Windows.
Keunggulan Chromebook ada pada kepraktisan. Waktu booting hanya hitungan detik, pembaruan sistem berlangsung otomatis, dan keamanan diperkuat dengan sandboxing serta enkripsi. Karakter inilah yang membuat Chromebook populer di kalangan pelajar dan pengguna kasual.
Dari sisi harga, Chromebook relatif terjangkau. Banyak model dipasarkan di kisaran Rp 3 juta hingga Rp 5 juta, membuatnya menarik bagi konsumen dengan anggaran terbatas. Daya tahan baterai yang bisa mencapai seharian serta desain ringan dan tahan banting, khususnya di sektor pendidikan, juga menjadi keunggulan tersendiri.
Namun, keterbatasan tidak bisa dihindari. Chromebook tidak ditujukan untuk pekerjaan berat seperti editing video profesional atau desain grafis. Dukungan aplikasi terbatas pada Google Play Store, dan sebagian besar fitur bergantung pada koneksi internet. Bagi gamer, pilihan permainan hanya sebatas game ringan atau layanan cloud gaming.
Laptop Windows: Fleksibel dan Bertenaga
Berbeda dengan Chromebook, laptop Windows menawarkan fleksibilitas jauh lebih luas. Windows mendukung jutaan aplikasi, mulai dari Microsoft Office, Adobe Suite, AutoCAD, hingga berbagai game kelas berat. Hampir semua kebutuhan pekerjaan, hiburan, maupun teknis dapat dijalankan lewat Windows.
Laptop Windows hadir dalam banyak segmen, dari perangkat murah untuk pelajar hingga workstation dan laptop gaming profesional dengan harga belasan juta rupiah. Keunggulan lainnya adalah kemampuan multitasking yang lebih kuat serta penggunaan penuh secara offline.
Meski demikian, Windows punya sisi lemah. Sistem terbukanya membuat laptop lebih rentan terhadap virus dan malware jika tidak dilindungi dengan baik. Update sistem operasi yang kerap muncul juga sering dianggap mengganggu. Untuk performa tinggi, pengguna harus merogoh kocek lebih dalam, sementara laptop dengan spesifikasi rendah kerap tidak optimal.
Dengan demikian, perbedaan antara Chromebook dan laptop Windows bukan hanya persoalan sistem operasi, tetapi juga filosofi penggunaan: Chromebook menjanjikan kesederhanaan, sedangkan Windows menghadirkan kebebasan tanpa batas.***
Artikel Terkait
Datang Lagi ke Kejagung, Nadiem Diperiksa Soal Laptop Chrome Rp9,9 T! Uji Coba Gagal, Tapi Tetap Dibelikan?
Dari Founder Gojek ke Tersangka Kejagung, Harta Nadiem Makarim Lenyap Rp4,2 Triliun dalam 2 Tahun
GOTO Tegaskan Nadiem Makarim Tak Lagi Punya Peran di Gojek, Usai Jadi Tersangka Kasus Laptop Chromebook