Meskipun kontroversial, penggunaan cadaver tetap menjadi pilihan utama karena memberikan pengalaman langsung dan mendalam dalam pemahaman struktur tubuh manusia.
Seiring waktu, cadaver yang digunakan dalam praktikum bisa berupa seonggok daging yang tercacah namun masih dapat dikenali sebagai bagian tubuh manusia. Organ-organ manusia pada cadaver biasanya mengalami perubahan warna, tidak lagi memiliki warna merah segar, melainkan berwarna hitam legam akibat proses oksidasi formalin.
Dalam konteks pengembangan ilmu kedokteran, penggunaan cadaver menjadi jembatan penting antara teori dan praktek. Meskipun kontroversial, praktik ini terus berkembang sebagai bagian integral dari pembelajaran kedokteran modern, memberikan mahasiswa dan profesional medis pengalaman mendalam untuk memahami dan menghormati kompleksitas tubuh manusia.***