Pihak UNPRI juga menyayangkan tindakan oknum polisi dari Polrestabes Medan yang kurang berkoordinasi dengan pihak universitas. Pimpinan Universitas tidak pernah dimintai keterangan secara resmi terkait temuan ini. Pada Senin (11/12/2023), beberapa oknum yang mengaku polisi mendatangi kampus pada malam hari untuk melakukan penggeledahan tanpa izin yang jelas.
“Untuk diketahui, pada malam hari tidak ada petugas yang bisa mendampingi. Tapi mereka berusaha untuk masuk dan satpam akhirnya memberikan izin untuk menggeledah dan tidak didapati apa pun saat itu,” ujarnya.
Baca Juga: Anjuran untuk Wanita Muslimah Gen Z Tuntutlah Ilmu Syar'i Jika Ingin Menjadi Wanita yang Shalihah
Penggeledahan kembali dilakukan pada Selasa (12/12/2023), dan hasilnya menunjukkan bahwa kelima mayat yang ditemukan merupakan cadaver yang berada dalam bak cadaver di laboratorium anatomi. Cadaver tersebut kemudian dikeluarkan untuk dilakukan pemeriksaan dan dikembalikan ke tempatnya semula.
Pihak UNPRI menyatakan keberatannya terhadap perintah kepolisian untuk mengosongkan kampus, terutama karena pada saat itu sedang berlangsung proses pembelajaran kuliah, praktikum, dan ujian. Pihaknya juga meminta Kapolda Sumut untuk menindak oknum yang bertindak semena-mena di UNPRI Medan serta mempertanyakan urgensi penggeledahan tanpa surat perintah yang jelas.
“Informasi yang kami terima telah terjadi pembunuhan di lingkungan UNPRI. Bila ada kasus pembunuhan itu, kami hendak bertanya kepada bapak polisi terhormat. Pertama, kejadiannya dimana. Kedua, siapa pelapor. Ketiga, siapa korban. Keempat, siapa pelaku. Kelima, adakah alat bukti dan saksi,” tuturnya.
Baca Juga: KPU Tegur Gibran Rakabuming Raka, Cawapres Nomor Urut 2 pada Debat Pertama Pilpres 2024
Apa Itu Cadaver?
Cadaver, atau lebih dikenal sebagai kadaver, adalah istilah yang merujuk kepada jenazah atau mayat yang menjadi bahan utama dalam praktikum anatomi bagi mahasiswa kedokteran.
KBBI mendefinisikan cadaver sebagai tubuh manusia yang digunakan untuk keperluan edukasi dalam bidang kedokteran.
Fenomena ini telah menjadi bagian integral dari pendidikan medis, dengan National Library of Medicine menegaskan peran pentingnya dalam proses pembelajaran.
Penggunaan cadaver dalam pendidikan kedokteran telah menjadi kebijakan umum selama berabad-abad, meskipun kontroversial.
Baca Juga: Peringatan bagi Gen Z yang Hobi Pakai Softlens, Ini Bahaya Memakai Lensa Mata Terlalu Lama
Metode ini dianggap sebagai cara paling efektif untuk memahami struktur tubuh manusia atau hewan. Mahasiswa kedokteran, dokter, dan ilmuwan lainnya memanfaatkannya untuk studi anatomi, identifikasi penyakit, menentukan penyebab kematian, serta menyediakan jaringan untuk penelitian dan perbaikan cacat pada manusia yang masih hidup.
Mayat yang digunakan biasanya disimpan dalam lemari es atau menjalani proses pengawetan dalam 24 jam setelah kematian. Proses ini melibatkan pembalseman atau teknik relatif baru yang dikenal sebagai plastinasi.
