HUKAMANEWS - Di tengah memanasnya konflik antara Iran dan Israel, gelombang kekhawatiran melanda pasar global, terutama sektor minyak.
Indonesia, sebagai salah satu importir minyak mentah terbesar di ASEAN, tak lepas dari imbasnya.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, baru-baru ini mengungkapkan langkah proaktif dengan meminta BUMN melakukan stress test untuk menghadapi potensi krisis yang mungkin terjadi akibat eskalasi konflik tersebut.
Baca Juga: Sopir Fortuner Arogan Berpelat TNI Palsu: Tertangkap di Aksi Arogansi!
Erick menekankan bahwa kenaikan harga minyak dunia merupakan salah satu dampak yang perlu diwaspadai.
Peningkatan ini tidak hanya akan berpengaruh pada biaya operasional tetapi juga pada strategi investasi jangka panjang BUMN.
Oleh karena itu, ia meminta semua BUMN, terutama yang beroperasi di sektor kritikal seperti pertambangan dan energi, untuk melakukan review menyeluruh terhadap capex (capital expenditure) dan opex (operational expenditure).
Mengapa Uji Stress Penting bagi BUMN?
Stress test atau uji stres adalah sebuah proses analisis atau simulasi yang dilakukan untuk mengetahui seberapa tangguh suatu organisasi dalam menghadapi kondisi ekstrem.
Erick Thohir menyadari bahwa eskalasi konflik di Timur Tengah, terutama antara Iran dan Israel, bisa berdampak signifikan terhadap perekonomian global dan secara langsung mempengaruhi operasional BUMN di Indonesia.
Dengan meminta laporan dari setiap perusahaan dalam waktu satu atau dua minggu ke depan, Erick berharap bisa mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai langkah-langkah yang perlu diambil.
Baca Juga: Jokowi Sumringah, Bos Apple Berkomitmen Tambah Komponen iPhone yang Dibuat di Indonesia
Dari sisi pengelolaan risiko, langkah ini sangat krusial karena bisa membantu para pemimpin BUMN dalam membuat keputusan yang tepat dan cepat.
BUMN yang Terdampak