HUKAMANEWS - Setiap momen Idul Adha di Indonesia selalu membawa suasana khas yang sulit dilupakan.
Bukan hanya karena ritual penyembelihan hewan kurban, tapi juga karena kehangatan yang tercipta dari dapur-dapur rumah yang sibuk mengolah daging menjadi sajian istimewa.
Aroma daging kambing dan sapi yang dipanggang atau dimasak dengan aneka rempah Nusantara langsung terasa begitu merasuk ke dalam atmosfer hari raya.
Namun, hidangan-hidangan ini ternyata menyimpan makna yang lebih dari sekadar makanan.
Olahan daging kurban menjadi simbol ikatan sosial, kebersamaan, dan juga representasi dari warisan budaya yang hidup dalam masyarakat Indonesia. Tradisi ini mengakar kuat dan diwariskan lintas generasi.
Di berbagai pelosok Tanah Air, kuliner khas Idul Adha tidak hanya disajikan untuk keluarga, tetapi juga menjadi medium silaturahmi antar tetangga dan warga sekitar.
Semua bahu membahu, dari proses penyembelihan hingga memasak, menciptakan momen kebersamaan yang tak ternilai.
Kamu mungkin sering menikmati sate atau gulai setiap tahun, tapi pernahkah kamu membayangkan betapa dalam nilai budaya yang menyertainya?
Sate Kambing: Ritual Rasa dan Kebersamaan
Tak lengkap rasanya Idul Adha tanpa sate kambing.
Potongan daging yang ditusuk dan dibakar di atas arang menyuguhkan aroma khas yang mengundang selera.
Di Madura, terdapat tradisi unik bernama “Nyalasi” yang menggabungkan prosesi kurban dengan pesta sate bersama warga.
Momen ini tidak hanya soal rasa, tapi juga pengikat emosional antar keluarga dan masyarakat.