gadget

Universitas Telkom Berikan Pemahaman Literasi Digital Bagi Penderita Kanker di Rumah Kanker Ambu

Senin, 28 November 2022 | 18:16 WIB
Anak - Anak Penderita Kanker Rumah Ambu Belajar Literasi Media Digital (Elizabeth Widowati)

Hukamanews.com – Literasi media digital sangat menjadi kebutuhan masyarakat tidak terkecuali bagi anak – anak yang tengah berkebutuhan khusus, seperti penderita kanker. Mereka tetap harus pintar memilih content yang tersedia di berbagai layanan media digital saat ini. Terlebih saat ini, anak – anak pun menggunakan fasilitas smartphone hampir sepanjang waktu tidak berhenti.

“Bayangkan saja, jika hampir sepanjang waktu anak menggunakan smartphone. Tentu kita tidak bisa membiarkan mereka begitu saja menonton tayangan yang isi contentnya tidak mendidik alias tidak layak. Meskipun kita akui smartphone menjadi salah satu sarana therapy mengurangi rasa sakit bagi anak – anak penderita kanker.” demikian disampaikan Dr. Tita Melia Milyane, M.Mpd , selaku Ketua Program Pengabdian, Program Studi Digital Public Relation , Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom, saat membuka kegiatan Literasi Digital di Yayasan Kanker Ambu, Bandung, Jawa Barat, Minggu (28/11/2022 )

Mengangkat tema Literasi Digital  penderita Kanker dengan Permainan Ular Tangga, didepan para relawan, orangtua penderita, dan anak – anak, Dr. Tita Melia Milyane, M.Mpd,  menambahkan program pengabdian masyarakat ini diharapkan akan membantu menambah wawasan dan pengetahuan tidak hanya bagi anak tetapi juga orangtua.

“Terlebih saat ini seluruh content digital media ini sangat mudah diakses oleh siapa saja, tanpa adanya filter sama sekali.” tambah Tita Melia Milyane

Baca Juga: Ingin Detoks Tubuh, Gunakan Daun Seledri dan Basil

Fakta pentingnya literasi digital ini juga diperlihatkan langsung oleh Dr. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi, M.Ikom saat melakukan pendampingan anak – anak menggunakan sarana Ular Tangga. Disetiap kotak dalam ular tangga , semua bisa melihat apa yang bisa disaksikan maupun yang tidak boleh saat anak – anak menonton content yang ada dalam smartphone maupun media sosial.

“Meski content dalam YouTube maupun media sosial tidak memiliki lembaga sensor khusus, namun segala tayangan yang sifatnya membahayakan maupun tidak pantas disaksikan anak – anak, harus segera di Skip. Orangtua sebisa mungkin harus melakukan pendampingan. Karena kendali saat mengakses smartphone ada ditangan orangtua.”tegasnya

Seperti diketahui aktivitas menonton tayangan digital membawa sejumlah dampak positif bagi kesehatan tubuh dan jiwa. Diantaranya mampu mengurangi stress dan memberi rasa lega bagi siapa saja yang melakukannya.

Baca Juga: Komunitas Umat Agama Mendorong Kepedulian Semua Pihak atas Isu Perubahan Iklim dan Krisis Energi

Tags

Terkini