Di sisi lain, wireless charging alias pengisian daya nirkabel juga mengalami lompatan signifikan.
Standar terbaru bernama Qi2 yang meluncur tahun 2025 membawa angin segar.
Kini, perangkat seperti Samsung Galaxy S25 sudah mengusung label "Qi2 Ready", yang artinya mampu mengisi daya secara optimal meski lewat casing magnetik.
Standar baru ini menjanjikan efisiensi lebih tinggi, jangkauan pengisian yang lebih stabil, serta interoperabilitas lintas merek.
Pengguna tak lagi dibatasi oleh posisi perangkat saat mengisi daya, sebuah solusi nyata untuk gaya hidup dinamis.
Baca Juga: Gak Ada Lagi Notch! Teknologi Kamera Bawah Layar Bikin Tampilan Ponsel Mewah Sekelas Flagship Mahal
Namun cerita tak berhenti di situ.
Teknologi pengisian daya kini mulai merambah wilayah yang sebelumnya dianggap mustahil: pengisian daya jarak jauh tanpa kontak sama sekali.
AeroCharge, sebuah perusahaan yang cukup progresif, mematenkan teknologi pengisian dengan frekuensi radio (RF).
Bayangkan mengisi daya perangkat seperti kunci pintar atau earbud hanya dengan meletakkannya di ruangan tertentu, tanpa kabel, tanpa dock.
Teknologi ini bisa mengubah cara kita berinteraksi dengan perangkat kecil yang sering kali kehabisan daya di saat genting.
Baca Juga: Gak Perlu ke Klinik! Smartphone Zaman Now Bisa Pantau Kesehatan Tubuh Langsung dari Genggaman
Lebih menarik lagi, tren pengisian daya kini mulai bersinergi dengan teknologi energi terbarukan.
Infinix, salah satu pemain di pasar ponsel, memperkenalkan konsep casing dengan panel surya berbasis perovskite.
Teknologi ini memungkinkan pengguna mengisi daya langsung dari cahaya matahari.