HUKAMANEWS - Telegram memulai tahun 2025 dengan gebrakan baru.
Aplikasi perpesanan instan ini menghadirkan metode verifikasi akun berbasis pihak ketiga.
Langkah ini bertujuan meningkatkan keamanan dan kepercayaan pengguna di platformnya.
Sebelumnya, Telegram hanya menyediakan program verifikasi untuk tokoh publik dan organisasi.
Kini, mereka menggandeng otoritas pihak ketiga seperti regulator kualitas makanan atau konsorsium pendidikan.
Akun yang diverifikasi pihak ketiga akan mendapatkan logo baru di samping nama mereka.
Logo ini menggantikan tanda centang biru yang selama ini digunakan.
Dalam unggahan blog resminya, Telegram menjelaskan alasan inovasi ini.
Mereka menyebut langkah ini sebagai upaya proaktif melawan penipuan dan misinformasi.
“Platform terdesentralisasi ini menetapkan standar keamanan baru untuk platform sosial,” tulis Telegram.
Organisasi atau individu yang ingin diverifikasi harus melalui pendaftaran dan proses verifikasi terlebih dahulu.
Pihak yang lolos akan menerima label verifikasi khusus dari Telegram.
Telegram juga menyediakan API Bot untuk mengelola proses ini secara fleksibel.