Namun, penggugat menyebutkan bahwa jarak tempuh yang sebenarnya sering kali sekitar 100 mil (160 km) lebih rendah dari yang diklaim.
Hal ini membuat nilai kendaraan menurun drastis setelah lima tahun penggunaan, hanya sekitar 19 persen dari nilai aslinya.
Selain itu, para penggugat juga mengeluhkan kenaikan harga bahan bakar hidrogen yang telah melonjak 200 persen dalam beberapa tahun terakhir.
Toyota memberikan kartu bahan bakar senilai 15.000 dolar AS (sekitar Rp242 juta) sebagai insentif kepada pembeli Mirai, dengan klaim bahwa kartu ini akan menyediakan bahan bakar gratis selama lima tahun.
Namun, kenyataannya, kartu tersebut tidak dapat bertahan lama, membuat pembeli merasa dirugikan.
Diskon Besar untuk Toyota Mirai
Menanggapi berbagai kritik dan gugatan, Toyota awal tahun ini menawarkan diskon besar-besaran sebesar 40.000 dolar AS (sekitar Rp647 juta) untuk model Mirai yang harga aslinya 67.000 dolar AS (sekitar Rp1 miliar).
Diskon ini membuat harga Mirai mendekati harga Toyota Corolla, tetapi banyak yang merasa bahwa penurunan harga ini tidak cukup untuk mengimbangi masalah-masalah yang dihadapi.
Gugatan terhadap Toyota ini mencerminkan ketidakpuasan yang berkembang terhadap praktik bisnis dan klaim yang dibuat oleh produsen mobil mengenai teknologi bahan bakar hidrogen mereka.
Meskipun teknologi hidrogen dianggap sebagai solusi ramah lingkungan untuk kendaraan, masalah-masalah yang dihadapi pengguna Toyota Mirai menunjukkan adanya tantangan besar dalam adopsi dan pengembangan teknologi ini di pasar.***