otomotif

Cek Uji Kelayakan dan Harga Tiket Bus Wisata, Sebelum Gen Z Mulai Berlibur Akhir Tahun

Selasa, 12 Desember 2023 | 15:53 WIB
Volume kecelakaan lalulintas di Indonesia (Elizabeth Widowati )

HUKAMANEWS - Dibandingkan tahun - tahun masa pandemi sebelumnya, menutup akhir tahun 2023, akan terasa sedikit berbeda ketika keyakinan masyarakat untuk bermobilisasi sudah kian aman, lonjakan penumpang menggunakan transportasi  pun , akan naik drastis.

Hal ini disampaikan Ketua dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia Pusat, Djoko Setijawarno, saat diskusi interaktif, Jakarta, pada 12 Desember 2023.

"Yang harus diwaspadai oleh masyarakat adalah ketika hendak menggunakan bis - bis pariwisata ketika ingin berlibur kewilayah pelosok yang tidak bisa dijangkau oleh bis umum. Bagaimana kelayakan jalannya, harus menjadi perhatian masyarakat," kata Djoko Setijawarno lebih lanjut.

Baca Juga: Dengan 5 Kebiasaan Kecil yang Mudah Diadopsi Bisa Membuat Hidupmu Lebih Terorganisir dan Terstruktur

Masyarakat, khususnya para generasi Z yang suka berlibur, Djoko Setijawarno mengingatkan pertama kali yang dilihat adalah uji KIR yang ada di lambung bis, dan kedua, cek berapa harga tiket bis pariwisata itu.

"Jangan asal tiket harganya murah, langsung percaya diri naik bis wisata itu. Bayangkan saja bis pariwisata itu sopirnya mayoritas hanya satu dan mereka biasanya beroperasi 18 jam mengemudi. Pastikan dulu semuanya aman.

Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan telah melakukan Survei Online Pergerakan Masyarakat pada Masa Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 rentang 26 Oktober – 2 November 2023. Hasilnya, potensi pergerakan Nasional pada Nataru 2023/2024 sebesar 39,83 persen atau sebanyak 107,63 juta orang.

Baca Juga: Presiden Jokowi, antara Opini, Fakta, dan Dukungan Rakyat

Dari 39,83 persen yang bepergian ke luar kota, pilihan yang bepergian pada liburan natal 4,63 persen (12,50 juta). Kemudian, pilihan bepergian pada Natal dan Tahun Baru 16,06 persen (43,39 juta), serta pergi pada Tahun baru 19,15 persen (51,74 juta).

Mayoritas responden (45,29 persen) merencanakan bepergian ke lokasi wisata. Alasan tidak bepergian disebabkan tidak punya biaya/kondisi finansial 54,27 persen. Pilihan mobil pribadi 24,19 persen (26,03 juta orang) dan sepeda motor 18,71 persen (20,14 juta orang).

Baca Juga: Bukan Cuma Philophobia, Ini yang Perlu Kamu Ketahui Tentang 5 Jenis Fobia Aneh Seputar Cinta di Era Gen Z

Lima besar asal daerah nasional adalah Prov. Jawa Timur 16,30 persen (17,54 juta orang), Jabodebatek 13,74 persen (14,81 juta orang), Prov. Jawa Tengah13, 21 persen (14,22 juta orang), Provinsi Jawa Barat 10,39 persen (11,18 juta orang) dan Provinsi Sumatera Utara 6,93 persen (7,45 juta orang). 

Sementara lima besar tujuan daerah nasional adalah Prov. Jawa Timur 15,18 persen (16,34 juta orang), Prov. Jawa Tengah 13,80 persen (14,86 juta orang), Prov. Jawa Barat 11,62 persen (12,51 juta orang) dan Prov. DI Yogyakarta 8,9 persen (9,60 juta orang). Sedangkan tujuan kota terbanyak nasional adalah Kota Yogyakarta 4,13 persen (4,45 juta orang).

Potensi pergerakan Jabodetabek pada Nataru 2023/2024 adalah 43,92 persen atau sebanyak 14,81 juta orang. Pilihan mobil pribadi yang tertinggi, yakni 25,24 persen (3,74 juta orang). Pilihan berikutnya, kereta antar kota 20,47 persen (3,03 juta orang), bus 12,58 persen (1,86 juta orang). Pilihan rute pengguna mobil adalah Tol Trans Jawa 31,66 persen, Tol Cipularang 19,12 persen, Tol Jagorawi 15 persen, Tol Jakarta - Merak 7,35 persen.***

Tags

Terkini