Target 2028, Harga Ramah Dompet
TMI menargetkan i2C bisa diproduksi massal paling lambat pada 2028, dengan harga di bawah Rp500 juta. Strategi harga ini diharapkan membuat SUV listrik nasional tersebut kompetitif dan dapat diakses oleh masyarakat menengah, sekaligus menyaingi merek asing di pasar domestik.
Selain menekankan efisiensi biaya, pengembangan i2C juga mengikuti kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) agar sebanyak mungkin komponen diproduksi di Indonesia.
“Prinsipnya, bukan hanya dirakit di Indonesia, tapi juga made by Indonesians,” tegas Harsusanto.
Bila semua berjalan sesuai rencana, kehadiran i2C akan menandai perubahan besar dalam peta industri otomotif nasional. Indonesia yang selama ini menjadi pasar bagi merek asing, berpotensi naik kelas menjadi produsen kendaraan listrik berdaulat.
Dalam sidang kabinet pada 20 Oktober 2025, Presiden Prabowo mengungkapkan bahwa pemerintah telah menyiapkan anggaran dan lahan pabrik untuk mendukung proyek mobil nasional ini.
“Dalam tiga tahun, Indonesia akan punya mobil buatan sendiri. Tim sudah bekerja,” ujar Prabowo.
Jika proyek ini berhasil, i2C bukan sekadar mobil listrik. Ia akan menjadi simbol kebangkitan industri dan kebanggaan bangsa Indonesia.***
Artikel Terkait
SUV Hybrid Terkuat Toyota Muncul! Land Cruiser 300 Bisa Jadi Jawaban Buat Kamu yang Doyan Off-road tapi Mau Irit
Baru Rilis, Xiaomi YU7 Langsung Sold Out! SUV Canggih Harga Miring Ini Bikin Netizen Auto Pindah Haluan
BYD Yangwang U9 Track Edition 3.000 HP, Hypercar Listrik Ganas yang Bikin Bugatti dan Ferrari Ketar-Ketir
Trend Lampu LED Mobil dan Motor, Inovasi Pencahayaan Kendaraan yang Hemat Energi dan Kian Digemari
Menabung untuk Bumi: Astra Financial Dorong Keuangan Hijau dan Transisi Tanpa Emisi
Kenapa Setir Mobil di Indonesia Ada di Kanan? Ternyata Ada Sejarah dan Alasan Serius di Baliknya
Bukan Hanya Indonesia, Ini Deretan Negara yang Juga Pakai Setir Kanan