Fitur ini saat ini hanya berlaku untuk pencarian berbahasa Inggris di AS dan India.
Google belum memastikan kapan Preferred Sources akan tersedia secara global, termasuk di Indonesia.
Di sisi lain, Google baru-baru ini menanggapi laporan bahwa fitur pencarian berbasis AI mereka menurunkan trafik ke situs penerbit.
Perusahaan menyebut volume klik tetap stabil dibandingkan periode yang sama tahun lalu, bahkan pengguna kini lebih banyak mengunjungi konten forum, podcast, video, dan sumber autentik lainnya.
Baca Juga: KPK Geledah Rumah dan Kantor Kemenag, Bongkar Dugaan Korupsi Kuota Haji Rp 1 Triliun
Pengamat teknologi menilai langkah ini akan memengaruhi strategi SEO para penerbit berita.
Dengan adanya preferensi pengguna yang bisa dipersonalisasi, kompetisi untuk menjadi sumber favorit akan semakin ketat.
Hadirnya Preferred Sources menunjukkan bahwa Google semakin mendorong personalisasi pencarian sesuai minat pengguna.
Meski menawarkan kemudahan, fitur ini tetap membutuhkan kesadaran dari pengguna agar tidak hanya mengonsumsi informasi dari satu sudut pandang saja.***
Artikel Terkait
Bocoran Mac Studio 2026, Chip M5 Max dan M5 Ultra Siap Libas PC Gaming, Performa Naik Drastis
Microsoft Resmi Matikan Windows 11 SE, Pesaing ChromeOS yang Tak Pernah Berjaya
BYD Yangwang U9 Track Edition 3.000 HP, Hypercar Listrik Ganas yang Bikin Bugatti dan Ferrari Ketar-Ketir
Minggu Ini Ramai! Tren Panas Smartphone dari Update Poco F7, Pixel 10 Tampil Seksi, OnePlus 15 Bawa Desain yang Tak Terduga
Realme P4 Pro Bawa Chip Ganda dan Layar 144Hz, Siap Saingi Flagship dengan Harga Bersahabat, Intip Spesifikasinya!