Kenaikan ini cukup berarti di tengah persaingan yang ketat, apalagi Xiaomi punya basis penggemar fanatik yang selalu menanti seri-seri terbaru mereka.
Di sisi lain, Vivo justru menunjukkan penurunan dari 16,2% menjadi 15,3%.
Turunnya angka ini bisa jadi sinyal bahwa strategi produk mereka belum mampu menjawab kebutuhan pasar yang kini sangat dinamis.
5G dan Kelas Menengah Jadi Pendorong Utama
Salah satu faktor yang mempercepat pertumbuhan pasar smartphone Indonesia adalah adopsi teknologi 5G.
Baca Juga: Gak Perlu ke Klinik! Smartphone Zaman Now Bisa Pantau Kesehatan Tubuh Langsung dari Genggaman
Pada 2024, ponsel 5G mencatat peningkatan pangsa dari 17,1% ke 25,8%.
Ini menandakan bahwa konsumen Indonesia sudah mulai mempertimbangkan kesiapan perangkat terhadap teknologi jaringan masa depan.
Selain itu, kelas menengah dan ultra low-end masih menjadi tulang punggung volume penjualan.
Pasar gadget Indonesia memang unik, harga tetap jadi pertimbangan utama, tapi teknologi juga tidak bisa diabaikan begitu saja.
Indonesia, Ladang Emas bagi Brand Smartphone Dunia
Dengan pertumbuhan pasar mencapai 15,5% dalam setahun, jelas Indonesia adalah medan tempur yang sangat potensial.
Baca Juga: Perbandingan Smartphone Gaming Terbaik 2025, Asus, RedMagic, iPhone, Nubia, Mana yang Paling Unggul?
Tak hanya brand global yang berebut pangsa pasar, tapi juga merek-merek baru yang mulai memahami selera lokal dengan lebih baik.
Tantangan ke depan bagi semua vendor adalah menjaga keseimbangan antara inovasi, harga, dan layanan purna jual.
Artikel Terkait
Bocoran Render Google Pixel 10 Pro Fold Muncul, Ini Detailnya!
Review Galaxy A26 yang Punya Fitur Premium di Harga Murah, Simak Kelebihan dan Kekurangannya
Cek Bocaran Motorola Edge 60 Pro Mulai Desain, Spesifikasi dan Harga di Pasar Global
vivo Pad5 Pro, Pad SE, dan Watch 5 Siap Meluncur, Spesifikasi dan Fitur Unggulan
Ponsel Murah Spek Sultan! Poco C71 Bawa Android 15, Kamera 32MP, Harganya Dijamin Bikin Kaget