Sementara itu, Galaxy Z Flip7 mendapat sedikit peningkatan, dari 4.000mAh menjadi 4.174mAh.
Dengan angka ini, keduanya tetap berada di bawah standar flagship modern yang sudah menembus 5.000mAh.
Perbandingan dengan flagship lain di kelasnya juga semakin mempertegas ketertinggalan Samsung.
Ponsel flagship seperti OnePlus Open dan Xiaomi Mix Fold 3 sudah mengadopsi pengisian daya hingga 67W.
Sementara itu, di segmen non-lipat, banyak ponsel flagship yang sudah melesat ke angka 80W hingga 120W. Mengapa Samsung begitu konservatif?
Samsung Masih Enggan Mengadopsi Teknologi Baru?
Salah satu alasan utama stagnasi ini kemungkinan besar adalah belum digunakannya teknologi Silicon-Carbon.
Teknologi ini memungkinkan baterai memiliki kapasitas lebih besar dalam volume yang sama, sehingga dapat mendukung pengisian lebih cepat tanpa risiko panas berlebih.
Sayangnya, Samsung terlihat masih tertinggal dalam mengadopsi inovasi ini, sementara kompetitor mulai berani menggunakannya.
Di sisi lain, Samsung memang dikenal sangat berhati-hati dalam mengimplementasikan teknologi pengisian daya cepat.
Baca Juga: Vivo V50e Resmi Meluncur! Desain Mirip Vivo S20, Spek Gahar dengan Kamera 50MP & Fast Charging 90W!
Tragedi Galaxy Note 7 yang mengalami insiden baterai meledak mungkin menjadi faktor di balik strategi konservatif ini.
Namun, dengan kemajuan teknologi keamanan baterai saat ini, alasan ini semakin sulit diterima oleh pengguna yang menginginkan peningkatan signifikan.
Menunggu Juli, Apa Lagi yang Akan Ditawarkan?
Artikel Terkait
Samsung Galaxy Tab Active5 Pro Muncul di Geekbench, Chipset Terungkap, Siap Tantang Pasar
Sony Luncurkan Sensor 200 MP Raksasa! Saingi Samsung dengan Kualitas Foto Super Tajam
Poco F7 Ultra vs F7 Pro! Cek Perbedaan Spesifikasi, Fitur, dan Harga, Pilih yang Mana?
Vivo V50e Resmi Meluncur! Desain Mirip Vivo S20, Spek Gahar dengan Kamera 50MP & Fast Charging 90W!
Update One UI 7 Ditunda di AS, Negara Lain Lebih Dulu, Ini Jadwal Resminya!