Namun, meski strategi harga terjangkau penting untuk volume penjualan, tekanan inflasi tetap menjadi ancaman bagi profitabilitas perusahaan.
Di sinilah letak tantangan besar bagi para pabrikan: mempertahankan pangsa pasar di tengah-tengah meningkatnya persaingan harga, namun tetap harus menyeimbangkan keuntungan di tengah ancaman inflasi.
Prediksi 2025: Masa Depan yang Didorong oleh AI dan Fokus di Segmen Premium
Melihat ke depan, Canalys memperkirakan tren optimis pada 2025, meskipun dengan kehati-hatian.
Baca Juga: Bolehkah Ganti Jenis Kelamin di Indonesia? Ini Fakta Hukum yang Jarang Diketahui Banyak Orang
Pasar yang lebih matang seperti AS, Cina, dan Eropa Barat akan mengalami pertumbuhan di segmen premium yang dipacu oleh perangkat berbasis AI.
Pabrikan seperti vivo dan Honor dikabarkan akan terus memperluas portofolio mid-range mereka, dengan menggandeng mitra operator dan membuka toko pop-up untuk menarik konsumen dari segmen harga $100-$200.
Dengan perkembangan ini, bukan tidak mungkin kita akan melihat perubahan besar dalam komposisi pemimpin pasar smartphone global.
Samsung mungkin masih bertahan di puncak untuk sekarang, tetapi dengan kehadiran Apple yang semakin kuat dan inovasi dari produsen asal Tiongkok, posisi Samsung bukan lagi sesuatu yang bisa dianggap aman.
Tahun depan bisa menjadi titik balik, dan mungkin saja kita akan melihat sosok baru di puncak pasar smartphone global. Jadi, siap-siap untuk menyaksikan persaingan yang lebih sengit!***
Artikel Terkait
Realme P2 Pro 5G Rilis di China! Baterai Awet, Charger 80W Ngebut, dan Desain Hijau yang Bikin Makin Keren!
Honor Magic 7, Kamera AI Setajam Elang dan Performa Ngebut, Siap Jadi Raja di Kelas Flagship, Intip Fitur Canggihnya
Samsung Bikin Gebrakan, Galaxy S25 Hadir Versi 'Slim' yang Lebih Tipis, Siap Jadi Tren Baru yang Banyak Gaya
Review Google Pixel 9 Pro, Smartphone Unggulan dengan Fitur Gila yang Bikin Kamu Lupa Sama Ponsel Lain!
Redmi K80 Series Siap Gebrak Pasar? Bocoran Harga dan Spesifikasi Ini Bikin Fans Garuk Kepala!