Satelit ini didesain dengan menggunakan platform Spacebus 4000B2 dan memiliki usia desain 15 tahun.
Thales Alenia Space bertanggung jawab atas pembuatan satelit ini.
Direktur Utama Telkomsat, Lukman Hakim Abd Rauf, menyatakan bahwa pemilihan mitra dan pengadaan satelit dilakukan dengan mempertimbangkan asas kepatuhan dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik.
Proses tersebut juga memperhitungkan biaya per Gbps yang paling rendah, sehingga menghasilkan satelit dengan kapasitas besar dan harga jual yang kompetitif.
Peluang Bisnis dan Harapan Masa Depan
Meski belum diluncurkan, Satelit Merah Putih 2 telah menarik perhatian calon pelanggan korporat dan operator VSAT.
Baca Juga: Akhirnya, KPU Rilis Jadwal Pemilihan Presiden Putaran 2, Usai Ketua KPU Hasyim Asy'ari Minta Maaf
Potensi bisnis backhaul untuk layanan satelit ini terproyeksi sangat positif, membuka peluang bagi Telkomsat untuk memperkuat portofolio bisnis satelitnya.
Dengan harapan bisa tahan selama 15 tahun, Satelit Merah Putih 2 diharapkan tidak hanya membawa manfaat konektivitas bagi masyarakat Indonesia, tetapi juga memperkuat posisi Telkomsat dan TelkomGroup sebagai pemain besar dalam industri satelit di Indonesia.
Selamat menunggu kehadiran Satelit Merah Putih 2 yang akan membawa Indonesia menuju masa depan digital yang lebih cerah! ***
Artikel Terkait
Universitas Telkom Berikan Pemahaman Literasi Digital Bagi Penderita Kanker di Rumah Kanker Ambu
Menciptakan News Anchor Yang Handal, Telkom University Sambangi SMK Telkom
Universitas Telkom Latih Siswa Siswi SMK Menjadi The Best Content Creator
Erick Thohir dan Dirut Telkom Dituduh Palsukan Laporan Keuangan, Telkom: Gugatan BR Terlalu Mengada-ada
Literasi Media Digital Penting, Telkom University Dorong Pengembangan Marketing Digital TK Plus Insan Mandiri Garut
KPK Mulai Sidik Kasus Dugaan Korupsi di PT Sigma Cipta Caraka Anak Perusahaan PT Telkom