Hukamanews .com - Perahu Kakek hilang! Bersamaan dengan itu, ada kasus pencurian lain di desa Kakek, juga berita kaburnya seorang narapidana.
Kania tak ingin tinggal diam. Perahu itu sangat penting bagi Kakek. Bersama Ajik dan Kasan, teman-teman barunya, Kania berusaha mencari tahu apa yang terjadi.
Siapa yang mengambil perahu Kakek? Untuk apa? Adakah hubungannya gubuk reyot di tepi Rawa Pening?
Inilah sipnosis novel bertajuk Kania, Misteri di Tepi Rawa karya Lia Herliana, penulis buku anak, yang diterbitkan oleh Emedia. Lia menulis novel bergenre misteri untuk anak usia SD ini berlatar di sebuah desa dekat Rawa Pening, Banyubiru, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Mengambil sisi kehidupan masyarakat di sana, yang profesinya kebanyakan berkaitan dengan perairan danau Rawa Pening.
Tokoh utama dalam novel ini seorang anak perempuan berusia sekitar 11 tahun. Seorang anak perempuan yang percaya diri, tangguh, smart, tapi tetap dengan sisi khas anak perempuannya.
“Lewat Kania, aku ini ingin menyampaikan pesan bahwa anak perempuan pun bisa berdaya tanpa harus kehilangan jati dirinya.”tambahnya
Baca Juga: Dua Balita Di Kota Semarang Terserang Penyakit, Selama Banjir Melanda