resensi

Resensi Novel: Diary Kelabu Dokter Muda Karya Jiebon Swadjiwa, Kisah yang Diadaptasi dari Kisah Nyata, Bikin Greget dan Penasaran!

Senin, 26 Agustus 2024 | 12:32 WIB
Resensi novel Diary Kelabu Dokter Muda karya Jiebon Swadjiwa, mengungkap sisi kelam dunia pendidikan. (Instagram @swadjiebon)

Anisa adalah korban dari sistem yang korup dan tidak transparan, namun melalui perjuangan Nadia dan Farhan, novel ini menunjukkan bahwa kebenaran, meskipun menyakitkan, tetap harus diungkap demi kebaikan yang lebih besar.

Refleksi Kehidupan: Antara Kebenaran dan Risiko

Kehidupan di dunia pendidikan tinggi, terutama kedokteran, sering kali digambarkan penuh dengan prestasi dan kebanggaan.

Namun, Diary Kelabu Dokter Muda menunjukkan bahwa di balik prestasi tersebut, terdapat tekanan yang tidak terlihat.

Baca Juga: Pastikan PKPU No 8 Tahun 2024 Tentang Pilkada Segera Diputuskan, Komisi II DPR Gelar Rapat Penting dengan Undang Menkumham

Anisa, dengan segala kesempurnaannya, menyimpan kerapuhan yang akhirnya mengantarkannya pada kematian.

Novel ini juga menyampaikan pentingnya dukungan mental bagi para mahasiswa.

Jiebon Swadjiwa cerdas menyelipkan pesan bahwa sistem pendidikan seharusnya tidak hanya menuntut kesempurnaan, tetapi juga memberikan dukungan yang diperlukan oleh mahasiswanya untuk bertahan dalam tekanan yang ada.

Kisah ini juga menggambarkan bagaimana kebenaran sering kali terhalang oleh kekuasaan dan konspirasi.

Baca Juga: Baru Nih Cuy! WhatsApp Bikin Pemasaran Bisnis Makin Cuan! Intip 3 Fitur Baru Buat UMKM Naik Level dan Laris Manis

Nadia dan Farhan harus menghadapi tekanan dari pihak universitas yang berusaha menutupi kebenaran di balik kematian Anisa, namun mereka tetap gigih berjuang demi keadilan meskipun harus menghadapi ancaman dan risiko besar.

Kekurangan Novel

Meski Diary Kelabu Dokter Muda memiliki banyak kelebihan, ada beberapa aspek yang bisa diperbaiki.

Alur cerita terkadang terasa melambat di beberapa bagian, terutama di tengah-tengah novel.

Fokus yang terlalu banyak pada investigasi jurnalistik mungkin terasa repetitif bagi sebagian pembaca.

Halaman:

Tags

Terkini