HUKAMANEWS - Kehilangan Bunda Iffet, sosok sentral dalam perjalanan karier grup musik Slank, meninggalkan duka mendalam bagi Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung.
Ia menekankan pentingnya persatuan di kalangan keluarga besar Slank, mengingat grup musik tersebut adalah simbol persatuan musisi Indonesia.
"Saya tadi berpesan kepada seluruh keluarga, terutama Slank, jangan sampai wafatnya Bunda Iffet ini kemudian sorenya tidak bersatu. Bagi saya, Slank ini adalah simbol persatuan musisi yang luar biasa bagi dunia kita, sehingga silaturahmi di antara keluarga sendiri harus dijaga," tegas Pramono usai melayat di rumah duka Jalan Potlot III, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu.
Pramono, yang turut berduka cita, menilai Bunda Iffet adalah tokoh pemersatu berbagai kelompok di Jakarta, khususnya di kalangan musisi.
"Kita kehilangan tokoh yang mempersatukan banyak kelompok di Jakarta ini, secara khusus saya hadir dalam memberikan rasa duka saya dan mendoakan Bunda Iffet," ujarnya.
Ia menyoroti kontribusi luar biasa Bunda Iffet dalam menjaga eksistensi Slank hingga saat ini.
"Beliaulah salah satu hal yang kemudian sampai hari ini Slank tetap bisa berkarya, menurut saya kontribusi Bunda luar biasa," kata Pramono.
Pramono berharap, kepergian Bunda Iffet menjadi pengingat akan pentingnya persatuan dan kesatuan, terutama di kalangan musisi Indonesia. Ia juga mendoakan agar almarhumah mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa.
Ibu penabuh drum grup musik Slank, Bimbim, Bunda Iffet, meninggal dunia pada Sabtu (26/4), pukul 22.42 WIB.
"Duka cita mendalam atas berpulangnya Bunda Iffet, ibu dari Bimbim @slankdotcom pada Sabtu 26 April 2025 dalam usia 87 tahun," tulis pemerhati musik Adib Hidayat melalui media sosial X (@AdibHidayat), di Jakarta, Sabtu malam.
Almarhumah selama ini dikenal sebagai manajer dari grup musik legendaris tersebut.
Bunda Iffet, yang memiliki nama lengkap Iffet Veceha Sidharta meninggal pada usia 87 tahun.