Hukamanews.com – Steve Park, seorang Profesor Material Science and Engineering di Korea Advanced Institute of Science and Technology (KAIST), Korea Selatan, akhir Juli lalu mendemonstrasikan tato pemantau kesehatan berbasis nanoteknologi yang tengah dia kembangkan. Tato elektronik (e-tattoo) itu dilukis di lengannya yang terhubung dengan sistem pemantauan elektrokardiogram (ECG).
Cukup canggih, ketika terhubung, tato pemantau kesehatan berbasis nanoteknologi ini dapat mengirimkan pembacaan detak jantung pasien dan tanda-tanda vital lainnya seperti glukosa dan laktat ke monitor.
Tinta yang dipakai tentu saja bukan tinta biasa. Melansir Reuters, Selasa, tinta dari tato pemantau kesehatan berbasis nanoteknologi ini terbuat dari logam cair dan karbon nanotube yang berfungsi sebagai bioelektroda sehingga nantinya bisa terhubung dengan perangkat pemeriksa kesehatan seperti elektrokardiogram (EKG) atau biosensor lainnya.
Baca Juga: Indonesia Berharap Juara Umum Laga ASEAN Para Games 2022
"Di masa depan, apa yang kami harapkan adalah menghubungkan chip nirkabel yang terintegrasi dengan tinta ini, sehingga kami dapat melihat respon tubuh atau kami dapat mengirim sinyal bolak-balik antara tubuh kami ke perangkat eksternal," kata Steve Park, di Daejeon, Korea Selatan, 26 Juli, 2022.
Tinta ini diklaim tidak merusak kulit dan terbuat dari partikel logam lunak berwarna keperakan yang juga digunakan dalam semikonduktor atau termometer.
Sementara nanotube berwarna platinum juga ditambahkan dalam membuat tinta ini sehingga tinta memiliki daya tahan yang kuat.
Baca Juga: 157 unit Digister Biogas Sudah Beroperasi di Wilayah Jawa Tengah
Tujuan akhir dari penelitian itu adalah menghilangkan biosensor dengan kabel sehingga pemeriksaan kesehatan berpotensi lebih ringkas dilakukan.
Monitor alat-alat kesehatan tersebut secara teori dapat ditempatkan di mana saja, termasuk di rumah pasien jika percobaan ini berhasil.