- Kamera utama 200MP
- Baterai Si-C 6.580mAh
- Warna: Black, Titanium, Glacier Blue
Ini kandidat terkuat untuk disukai gamer menengah: chipset 4nm, baterai besar, layar besar, dan potensi suhu lebih stabil.
Strategi “Dijual Dulu, Rilis Belakangan” Bisa Mengubah Pasar
Meluncurkan tanpa peluncuran bisa menjadi percobaan Xiaomi dalam menguji demand real-time, sekaligus mem-bypass hype media yang semakin sulit ditebak sejak TikTok Shop dan marketplace menguasai trafik organik.
Jika tren ini berhasil, bukan tidak mungkin:
- Launching event menjadi opsional.
- Konsumen percaya review early buyer, bukan teknis konferensi.
- Brand lain meniru pola “soft-silent release”.
Baca Juga: Review Jujur iQOO 15, Ini 7 Alasan Layak Dibeli dan 3 Kekurangan yang Perlu Dipertimbangkan
Sementara di Indonesia, minat terhadap seri Redmi Note selalu tinggi karena value for money. Jika harga masih agresif, seri ini berpotensi menjadi penantang kuat Samsung A-series, Infinix GT series, dan TECNO Pova.
Netizen Eropa Sudah Bisa Beli, Netizen Asia Cuma Bisa Melihat
Beberapa forum gadget sudah membahas keberadaan listing tersebut, sebagian pengguna senang, sebagian merasa strategi ini membingungkan karena tidak ada acuan review resmi.
Indonesia mungkin akan melihat kejadian serupa seperti hype Redmi Note 12 yang sempat sold-out sebelum rilis karena pre-order berbasis rumor.