Bagi pembuat konten, vlogger, maupun penjual online, kamera depan dengan autofocus menjamin frame tetap tajam bahkan saat bergerak.
Dimensity 9500: MediaTek Sudah Saatnya Tidak Dipandang Sebelah Mata
Di dapur pacu, vivo X300 ditenagai MediaTek Dimensity 9500, chipset yang menurut banyak pengamat mulai menandingi dan bahkan menyalip Snapdragon dalam segmentasi tertentu terutama efisiensi daya dan AI.
Perangkat ini dilengkapi storage UFS 4.1 dan RAM besar, memastikan pengalaman gaming maupun multitasking tidak tersendat.
Layar 6.31 inci dengan 120Hz refresh rate dan kecerahan tinggi menjadi kombinasi yang menyenangkan untuk streaming maupun scrolling.
Baca Juga: Google Mulai Edarkan Android 16 QPR2: Fitur AI, Privasi Keluarga, dan Kustomisasi Pixel Level Baru
Satu Kekurangan yang Mungkin Membuat Pembeli Berpikir Dua Kali
Walau impresif, kapasitas baterai 5.360 mAh pada unit yang dipasarkan di Eropa menjadi perdebatan.
Di atas kertas, angka ini lebih besar dari Galaxy S25 yang setipis kertas, tetapi masih tertinggal dari kompetitor Tiongkok yang menembus 6.000 mAh.
Namun dari sudut pandang pengalaman pengguna—lebih ringan, lebih tipis, lebih ergonomis—angka ini masih sangat masuk akal untuk format compact flagship.
Bagaimana Respons Pasar?
Tantangannya bukan soal fitur, tetapi positioning.
Harga di atas €1.000 membuat pasar akan membandingkan dengan iPhone, Samsung, atau Google Pixel, bukan antar-pabrikan China semata.
Namun, vivo memiliki nilai tawar yang berbeda:
- Kamera resolusi tertinggi di kelas compact
- Lensa dan color calibration yang sudah dikenal matang
- Chipset AI dan performa gaming yang kini tak bisa diremehkan
Jika vivo mampu menyiapkan campaign human-first yang menyentuh pembuat konten muda dan digital nomad, X300 bisa menjadi tren baru,bahwa flagship tidak harus besar.