Bagi pekerja hybrid, refresh rate tinggi memberi keunggulan menarik:
- Perpindahan jendela lebih smooth.
- Scroll dokumen panjang lebih nyaman.
- Meeting online terasa lebih natural.
Sertifikasi Low Blue Light juga memberi poin tambahan untuk pengguna yang berjam-jam menghabiskan waktu di depan layar.
Ini mengarah pada segmen potensial paling besar: karyawan hybrid di kota besar seperti Bandung, Jakarta, dan Surabaya, yang mulai membangun setup kerja di rumah namun berharap harga tetap bersahabat.
Dalam dua tahun terakhir, harga monitor 144Hz turun drastis hingga menyentuh kelas entry. Persaingan makin ketat antara Xiaomi, AOC, Acer, ViewSonic, dan brand lokal seperti Armaggeddon yang agresif menggarap pasar online.
Di marketplace Indonesia, monitor gaming 144Hz kini bisa ditemui mulai Rp1,5–2,2 juta, angka yang beberapa tahun lalu hanya berlaku untuk monitor 75Hz ke bawah.
Jika Xiaomi A24i 2026 masuk ke Indonesia dengan banderol agresif, misalnya di bawah Rp2 juta ,produk ini berpotensi menjadi salah satu monitor 144Hz paling populer di 2026.
Pricing dan Ketersediaan Masih Misterius, Strategi atau Spekulasi Pasar?
- Xiaomi belum membeberkan:
- Harga global
- Negara tujuan rilis
- Tanggal masuk Indonesia
Strategi “diam dulu” ini biasa dipakai Xiaomi untuk membangun persepsi value dan mengukur respons pasar tanpa biaya kampanye besar.
Jika melihat kebiasaan perilisan Xiaomi sebelumnya, Indonesia sering menjadi pasar prioritas Asia Tenggara untuk lini gadget dan IoT. Dengan jumlah gamer yang terus meningkat, peluang ini sangat mungkin dieksekusi.
Baca Juga: Mouse 39 Gram dan Keyboard Magnetik, Pulsar Hadirkan Edisi Bruce Lee 85 Tahun yang Super Premium!
Monitor 144Hz kini menjadi standar baru bagi gamer entry level dan pekerja hybrid.
Kehadiran Xiaomi A24i 2026 menjadi bukti bahwa teknologi semakin demokratis — fitur yang dahulu premium kini lebih mudah dijangkau pengguna sehari-hari.