Teknologi Flex Magic Pixel pada Samsung Galaxy S26 Ultra diperkirakan akan menjadi pembeda kuat di pasar karena fitur privasi digital semakin dibutuhkan oleh pengguna profesional.
Beberapa analis menyebut keputusan Samsung mempertahankan harga Samsung Galaxy S26 adalah langkah cerdas karena pasar global sedang sensitif terhadap kenaikan harga perangkat premium.
Namun di sisi lain, sebagian pengamat menilai pengurangan baterai Samsung Galaxy S26 dapat menjadi titik lemah jika tidak diimbangi efisiensi daya chipset dan optimalisasi One UI.
Percakapan pengguna di forum teknologi juga beragam, sebab sebagian merasa bahwa kompromi desain Samsung Galaxy S26 menunjukkan tekanan persaingan yang semakin ketat dengan Apple.
Baca Juga: Keputusan Mengejutkan Samsung! Galaxy S26 Dipangkas Fitur Demi Saingi Harga iPhone 17
Jika merujuk tren pasar Asia Tenggara, termasuk Indonesia, konsumen biasanya lebih responsif terhadap spesifikasi teknis sehingga perubahan ini berpotensi memengaruhi persepsi awal terhadap Samsung Galaxy S26.
Sementara itu, sejumlah retailer di Bandung menyebut bahwa seri Galaxy S masih memiliki basis penggemar loyal yang memilih pengalaman dan ekosistem Samsung dibanding spesifikasi mentah semata.
Konteks ini menunjukkan bahwa Samsung Galaxy S26 tetap bisa diterima pasar selama Samsung mampu menghadirkan keunggulan lain seperti kualitas kamera, AI, dan fitur privasi tanpa menaikkan harga.
Pengguna di Indonesia umumnya mengutamakan daya tahan baterai, sehingga Samsung perlu mengomunikasikan efisiensi yang lebih baik di Samsung Galaxy S26 untuk meredam kekhawatiran publik.
Dengan persaingan yang semakin ketat, keputusan Samsung menahan harga tampaknya merupakan taruhan bisnis yang cukup berani untuk mempertahankan pangsa pasarnya.
Samsung Galaxy S26 kini menjadi sorotan karena strategi harga dan kompromi desainnya menandai perubahan pendekatan Samsung di segmen flagship.
Keputusan ini bisa saja menguntungkan jika Samsung berhasil menutup kekurangan melalui fitur AI dan efisiensi daya yang lebih baik pada Samsung Galaxy S26.
Pengguna kini tinggal menunggu peluncuran resmi untuk melihat apakah keputusan ini menjadi langkah tepat atau justru bumerang bagi Samsung.***