Walau detail sensornya belum terungkap, publik memperkirakan OnePlus akan menggandeng Hasselblad kembali untuk meningkatkan hasil foto, terutama dalam kondisi low light dan mode potret.
Untuk pasar India, OnePlus 13s masih dijual dengan harga mulai dari ₹54.999 atau sekitar Rp10 jutaan.
Dengan segala peningkatan di seri 15T, harga jualnya kemungkinan akan naik, namun tetap kompetitif dibandingkan rival sekelasnya dari Samsung atau Xiaomi.
Langkah OnePlus menghadirkan perangkat dengan layar lebih kecil namun baterai besar menunjukkan strategi baru: menyasar pengguna yang menginginkan flagship compact tanpa kompromi daya.
Tren ini mulai kembali diminati, terutama setelah munculnya permintaan untuk smartphone berperforma tinggi dengan ukuran lebih ergonomis.
Baca Juga: Samsung Pamerkan Prototipe Ponsel Lipat Tiga Layar, Siap Ubah Masa Depan Smartphone Premium
Bagi pengguna di Indonesia, jika OnePlus 15T benar hadir dengan spesifikasi tersebut, maka ini bisa menjadi alternatif menarik bagi mereka yang menginginkan ponsel flagship yang tahan lama dan ringan digunakan sehari-hari.
Apalagi, pasar lokal saat ini mulai jenuh dengan model besar di atas 6,7 inci.
Dengan rekam jejak OnePlus dalam menghadirkan sistem operasi OxygenOS yang cepat dan bersih, serta update perangkat lunak jangka panjang, 15T bisa memperkuat posisi OnePlus di ekosistem Android premium.
Meski semua informasi ini masih sebatas bocoran, banyak pihak optimistis bahwa OnePlus 15T/15s akan menjadi flagship paling efisien dan powerful di semester pertama 2026.
Kombinasi layar compact, prosesor tercepat, serta baterai super besar menjadikannya paket lengkap bagi pengguna yang menuntut performa tanpa kompromi.
Jika OnePlus mampu menjaga harga tetap kompetitif seperti biasanya, maka seri ini bisa menjadi game changer di pasar global, termasuk Indonesia.
Sambil menunggu konfirmasi resmi dari OnePlus, para penggemar sudah bisa mulai berspekulasi: akankah 15T benar-benar menjadi “flagship killer” baru yang sesungguhnya?***