Samsung Pamerkan Prototipe Ponsel Lipat Tiga Layar, Siap Ubah Masa Depan Smartphone Premium

HUKAMANEWS – Samsung kembali mengguncang dunia teknologi dengan memperkenalkan ponsel lipat tiga layar (tri-fold) di ajang K-Tech Showcase 2025 di Korea Selatan.

Meski belum resmi diluncurkan, perangkat ini langsung menarik perhatian karena menjadi bukti nyata ambisi Samsung dalam memimpin inovasi layar fleksibel.

Berdasarkan pantauan di lokasi, ponsel tri fold Samsung itu dipamerkan di balik kaca pelindung, tanpa boleh disentuh pengunjung.

Kehadiran produk ini menjadi salah satu momen paling mencolok di pameran teknologi tersebut, memperlihatkan arah baru industri smartphone masa depan.

Baca Juga: iPad Pro M5 Lolos TKDN! Tablet Super Kencang Apple Ini Siap Guncang Pasar Indonesia, Cek Harga dan Spesipikasinya

Foto-foto yang dibagikan ChosunMedia memperlihatkan perangkat itu dalam posisi terlipat dan terbuka penuh.

Dengan dua engsel, layar utamanya bisa membentang hingga 10 inci, menjadikannya mirip tablet kecil saat dibuka, dan mengecil menjadi 6,5 inci ketika dilipat, ukuran yang masih nyaman digenggam satu tangan, mirip Galaxy Z Fold7.

Desain Futuristik yang Siap Ubah Standar Ponsel Lipat

Walau belum ada nama resmi, rumor menyebut Samsung akan menamainya Galaxy Z TriFold atau Galaxy G Fold.

Perangkat ini disebut-sebut sebagai langkah evolutif setelah bertahun-tahun Samsung menyempurnakan seri Galaxy Z Fold dan Z Flip.

Baca Juga: Xiaomi 17 Ultra Siap Tanding iPhone 16! Kamera Makin Ganas, Desain Makin Simpel Tanpa Layar Belakang, Ini Bocoran Lengkapnya

Menurut bocoran, ponsel ini akan dibekali chipset Snapdragon 8 Elite, bobot sekitar 298 gram, dan sistem tiga kamera utama.

Desain lipat tiga memungkinkan pengguna mengubah mode penggunaan dari ponsel ke tablet secara instan, menghadirkan fleksibilitas tinggi bagi profesional maupun kreator konten.

Namun, yang membuat publik penasaran bukan hanya desainnya, tetapi juga strategi eksklusif Samsung.

Kabarnya, raksasa teknologi asal Korea Selatan itu hanya akan memproduksi sekitar 50.000 unit untuk tahap awal — menjadikannya barang koleksi langka di pasar.