HUKAMANEWS - Raksasa teknologi Amerika Serikat, Nvidia, kembali menjadi sorotan setelah laporan menyebut perusahaan itu tengah menyiapkan chip kecerdasan buatan (AI) baru khusus untuk pasar China.
Chip dengan nama sandi B30A ini disebut memiliki performa di bawah GPU andalannya, B300 Blackwell, namun tetap lebih kuat dibandingkan seri H20 yang saat ini masih dipasarkan di Negeri Tirai Bambu.
Kabar ini muncul di tengah perubahan kebijakan ekspor Washington terhadap produk chip AI.
Pemerintahan Presiden Donald Trump dikabarkan melonggarkan aturan ekspor terbatas ke China, namun izin penuh untuk B30A masih menunggu kepastian.
Baca Juga: Samsung Rilis Galaxy Buds 3 FE, Earbud Pintar dengan AI Harga Ramah Kantong
Situasi ini menempatkan Nvidia dalam posisi dilematis: mengikuti regulasi sekaligus berusaha mempertahankan pasarnya di China.
Persaingan teknologi antara Amerika Serikat dan China semakin ketat, terutama dalam sektor AI yang dianggap sebagai kunci dominasi ekonomi dan pertahanan masa depan.
Kehadiran B30A menjadi bagian dari strategi Nvidia agar tidak kehilangan pangsa pasar yang sangat besar di China, sekaligus tetap mematuhi regulasi ekspor pemerintah AS.
Chip Baru, Strategi Lama
Berbeda dengan B300 yang mengusung desain dual-die, B30A hanya menggunakan single-die.
Meski begitu, chip ini tetap dibekali fitur unggulan seperti transmisi data cepat, dukungan NVLink, dan high-bandwidth memory.
Baca Juga: iPhone 18 Batal Rilis 2026? Apple Siapkan Kejutan Besar dengan iPhone Lipat dan Jadwal Baru
Seorang analis teknologi menyebut langkah Nvidia ini sebagai strategi kompromi.
“Nvidia tidak bisa membiarkan Huawei dan produsen lokal China mengambil alih pasar AI sepenuhnya. Namun di sisi lain, mereka juga harus bermain aman agar tidak melanggar aturan ekspor AS,” ujarnya.
Selain B30A, Reuters melaporkan bahwa Nvidia masih mengembangkan beberapa chip lain untuk pasar China, meski detailnya belum dibuka ke publik.