tekno

Google Rilis Fitur "Preferred Sources", Pengguna Bisa Tentukan Sumber Berita Favorit di Hasil Pencarian

Kamis, 14 Agustus 2025 | 09:51 WIB
Logo Google di kantor pusat Jakarta Selatan. (HukamaNews.com / Google)

HUKAMANEWS - Google kembali menghadirkan inovasi untuk mempersonalisasi pengalaman pencarian penggunanya.

Fitur baru bernama Preferred Sources kini resmi dirilis di Amerika Serikat dan India, memungkinkan pengguna memilih situs berita atau blog favorit untuk ditampilkan di posisi teratas hasil pencarian.

Langkah ini digadang-gadang memberi kontrol lebih besar pada pengguna, namun di sisi lain memicu kekhawatiran akan potensi terbentuknya “gelembung informasi” yang membatasi perspektif.

Melansir Tech Crunch, fitur Preferred Sources akan menampilkan ikon bintang di bagian Top Stories setiap kali pengguna mencari topik tertentu.

Baca Juga: Huawei Mate 80 Series Siap Meluncur dengan Chip Kirin 9030 Lebih Cepat dan Desain Premium

Dengan mengetuk ikon ini, pengguna bisa menambahkan sumber favorit hanya dengan mengetik nama situs atau blog yang diinginkan.

Setelah sumber dipilih, hasil pencarian bisa disegarkan untuk menampilkan lebih banyak berita dari sumber tersebut.

Bahkan, Google menambahkan bagian khusus bertajuk “From your sources” di bawah Top Stories untuk beberapa jenis pencarian.

Tidak ada batasan jumlah sumber yang dapat dimasukkan.

Bagi pengguna yang pernah mencoba fitur ini saat tahap uji coba di Search Labs, pengaturan sumber favorit mereka akan otomatis terbawa ke versi resmi.

Baca Juga: Rilis MacBook Pro M5 Mundur ke 2026, Apple Siapkan Inovasi Lebih Besar di Generasi M6

Menurut Google, lebih dari setengah peserta uji coba memilih setidaknya empat sumber berita atau lebih.

“Tujuan kami adalah memberi pengguna kendali lebih besar terhadap berita yang mereka konsumsi, tanpa mengorbankan keberagaman informasi,” ujar seorang juru bicara Google.

Namun, sejumlah pakar informasi memperingatkan adanya risiko filter bubble atau gelembung ideologis.

Kondisi ini terjadi ketika pengguna terlalu sering terpapar sudut pandang yang sama, sehingga kehilangan kesempatan memahami perspektif berbeda.

Halaman:

Tags

Terkini