HUKAMANEWS - Sony, raksasa teknologi asal Jepang, tengah jadi sorotan karena langkah tak biasa yang mereka ambil dalam bisnis smartphone di kawasan Eropa.
Perusahaan yang pernah berjaya lewat lini Xperia ini tampaknya mulai menarik diri secara perlahan dari persaingan pasar ponsel pintar di Benua Biru.
Tanda-tandanya cukup kentara dan sulit untuk diabaikan.
Mulai dari distribusi produk yang kini dibatasi hanya lewat toko online resmi dan Amazon di sejumlah negara, hingga absennya beberapa model Xperia di pasar Finlandia.
Langkah ini makin menguat setelah penjualan Xperia 1 VII dihentikan secara global menyusul banyaknya keluhan pengguna.
Masalah yang muncul bukan main-main.
Sejumlah pengguna melaporkan perangkat mereka kerap mengalami crash, bahkan mati mendadak tanpa sebab yang jelas.
Belum ada penjelasan teknis resmi dari Sony, namun isu ini memperburuk reputasi Xperia yang sebelumnya memang sudah terseok-seok di pasar global.
Meski Xperia dikenal punya fitur khas yang mulai langka di flagship lain—seperti jack audio 3,5 mm dan slot microSD, nyatanya itu belum cukup untuk menyelamatkan posisi Sony di pasar.
Pangsa pasar global mereka hanya menyentuh angka 3,5 persen pada paruh pertama 2024.
Sebagai perbandingan, angka ini hampir setara dengan pemain kecil seperti HMD Global dan ZTE yang jauh dari pusat perhatian.
Sony memang belum secara resmi menyatakan pamit dari Eropa.
Namun, pernyataan mereka kepada media lokal Suomimobiili cukup memberi sinyal soal kondisi internal.