Geely mampu tumbuh cepat berkat strategi yang terfokus, termasuk memaksimalkan potensi anak perusahaannya seperti Zeekr dan Polestar.
Model-model dari lini tersebut menyasar segmen premium dan pasar ekspor, terutama ke Eropa dan Asia Tenggara, dua kawasan yang tengah menggeliat dalam adopsi kendaraan ramah lingkungan.
Sementara itu, di Eropa, Volkswagen Group menunjukkan kebangkitan yang signifikan.
Pada kuartal pertama 2025, grup otomotif asal Jerman ini kembali menguasai pasar BEV di benua biru. Mereka berhasil memanfaatkan regulasi emisi ketat dan insentif pajak dari Uni Eropa untuk mendongkrak penjualan.
Baca Juga: CarPlay Ultra Resmi Meluncur! iPhone Bisa Atur AC dan Ban Mobil, Cuma Aston Martin yang Dapat Duluan
VW membawa portofolio yang solid, dari VW ID-series, Audi e-tron, hingga Škoda Enyaq, yang menyasar konsumen Eropa yang mengedepankan efisiensi dan kenyamanan berkendara.
Variasi produk dan kualitas produksi khas Jerman menjadi kekuatan utama VW di tengah ketatnya kompetisi.
Tren global ini menegaskan bahwa kekuatan di industri otomotif tak lagi hanya ditentukan oleh seberapa besar volume produksi.
Keberhasilan jangka panjang sangat bergantung pada kemampuan adaptasi terhadap perubahan regulasi, inovasi teknologi seperti penggunaan AI, serta efisiensi rantai pasok yang cerdas dan terintegrasi.
Baca Juga: Suzuki Fronx Siap Meluncur 28 Mei 2025, Hadirkan Desain Coupe SUV yang Dinamis dan Sporty
Perubahan peta persaingan di sektor mobil listrik ini jadi bukti bahwa pasar kini lebih dinamis, kompleks, dan menuntut produsen untuk terus berinovasi.
BYD, Geely, dan VW menjadi contoh bagaimana strategi yang tepat bisa menggoyang dominasi pemain lama dan membuka peluang baru di panggung otomotif dunia.***