Langkah ini juga bisa dibaca sebagai upaya Meta merespons tekanan dari regulator di berbagai negara yang belakangan mempertimbangkan pembatasan atau bahkan pelarangan akses media sosial untuk anak-anak di bawah usia tertentu.
Dengan membatasi fitur-fitur seperti live streaming dan akses ke pesan yang tidak disaring secara otomatis, Meta mencoba menciptakan ruang digital yang lebih aman dan terkontrol bagi kelompok usia rentan.
Meski begitu, kebijakan ini tentu masih menyisakan banyak pertanyaan, termasuk bagaimana sistem verifikasi usia diterapkan, serta seberapa efektif perlindungan ini dalam praktiknya di lapangan.
Namun satu hal yang pasti, keputusan ini menandai langkah strategis Meta dalam menunjukkan tanggung jawab sosial mereka terhadap penggunanya yang masih di bawah umur.
Baca Juga: Samsung Tunjukkan Taji di CinemaCon 2025 dengan Layar LED Onyx Super Canggih
Ke depan, publik tentu akan menanti bagaimana implementasi kebijakan ini berjalan, serta apakah pendekatan serupa juga akan diadopsi oleh platform-platform media sosial lain.
Jika langkah ini berhasil, bukan tidak mungkin perlindungan digital terhadap anak akan menjadi standar global baru dalam dunia media sosial. ***