Samsung, yang dulu mendominasi pasar, kini menghadapi tantangan berat. Mereka hanya mencatat pertumbuhan 17,2% dengan sedikit penurunan 0,6%.
Banyak konsumen yang kini lebih memilih merek alternatif dengan harga lebih kompetitif.
Sementara itu, Xiaomi dan Vivo terus bersaing ketat di posisi berikutnya.
Xiaomi mencatat pertumbuhan 19,1%, sedangkan Vivo hanya naik 6,6%, yang menunjukkan mereka masih harus berjuang untuk menyalip tiga besar.
Baca Juga: Mudik Gratis Pemprov Jakarta 2025 Resmi Dibuka Hari Ini, Simak Cara Daftar dan Syaratnya!
Tren Smartphone 2024: Harga Murah Jadi Primadona
Secara keseluruhan, pasar smartphone Indonesia tetap bertumbuh dengan total penjualan mencapai 40 juta unit dan kenaikan 15,5% dibanding tahun lalu. Namun, pergeseran besar terjadi pada preferensi harga.
Segmen ultra low-end, yakni smartphone dengan harga di bawah Rp1,6 juta, mengalami lonjakan permintaan yang pesat.
Transsion menjadi penguasa di kategori ini dengan produk-produknya yang menawarkan spesifikasi tinggi dengan harga super kompetitif.
Sementara itu, segmen menengah dengan rentang harga Rp3,2 juta hingga Rp9,8 juta tetap stabil, terutama didorong oleh Oppo.
Baca Juga: iPhone Makin Ngebut! Apple Siapkan Modem C1 Baru dengan mmWave, Kecepatan 5G Naik Drastis!
Namun, segmen premium justru mengalami penurunan hingga 9,2%. Ketidakpastian perilisan iPhone 16 menjadi salah satu alasan mengapa konsumen menunda pembelian smartphone kelas atas.
Masa Depan Pasar Smartphone di Indonesia
Tren ini membuktikan bahwa dominasi merek-merek lama kini mulai tergeser oleh pemain baru yang lebih adaptif.
Konsumen semakin kritis dalam menentukan pilihan, lebih mengutamakan value for money ketimbang hanya melihat brand terkenal.