Kinerjanya juga sebanding dengan model sumber tertutup terbaik di dunia GPT-4o dan Claude-3.5-Sonnet. Selain itu, DeepSeek-V3 lebih hemat biaya.
Majalah The Economist menulis bahwa Amerika Serikat mencoba mencegah China mengejar ketertinggalan di bidang AI, dan bahwa kemajuan China baru-baru ini "menghancurkan industri dan mempermalukan para pembuat kebijakan Amerika."
Keberhasilan model China, ditambah dengan perubahan di seluruh industri, dapat membentuk kembali pola ekonomi industri AI, katanya.
Baca Juga: Update Harga Oppo A3, A3 Pro 5G, dan A3x Terbaru Januari 2025: Spesifikasi dan Pilihan Terbaik!
The New York Times mencatat bahwa dibandingkan dengan raksasa AS seperti Google dan OpenAI, perusahaan China telah menciptakan model yang lebih murah dan lebih kompetitif.
Jeffrey Ding, asisten profesor di Universitas George Washington yang mengkhususkan diri dalam teknologi baru dan hubungan internasional, mengatakan bahwa pembatasan AS terhadap chip Cina memaksa para insinyur Cina untuk "melatihnya (model) dengan lebih efektif sehingga masih bisa bersaing."
Selain model bahasa yang besar, AI fisik juga akan membawa peluang bagus bagi Tiongkok.
Li Yifan, salah satu pendiri Hesai Technology, mengatakan pada pertemuan tahunan WEF bahwa ketika AI digital dipadukan dengan produk fisik baik dalam mobil, robot, atau elektronik konsumen lainnya.
Perusahaan Tiongkok memiliki keunggulan signifikan dalam manajemen rantai pasokan, kemampuan manufaktur, proses loop tertutup, pengendalian biaya, dan produksi skala besar.***