Hingga kini, Qualcomm belum memberikan detail lengkap mengenai apa yang bisa terjadi jika celah ini dieksploitasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Meskipun begitu, sangat penting bagi pengguna untuk selalu waspada dan memeriksa apakah perangkat mereka sudah menerima update keamanan terbaru.
Sekarang, beban tanggung jawab ada di tangan para produsen smartphone. Qualcomm sudah memberikan patch keamanan, namun distribusi patch tersebut sepenuhnya berada di tangan vendor smartphone.
Jika produsen lambat dalam merilis update ini kepada pengguna, maka perangkat mereka akan tetap rentan terhadap serangan hacker.
Oleh karena itu, pengguna smartphone flagship seperti Samsung Galaxy S22 Ultra, Xiaomi 12, dan perangkat lainnya diharapkan segera memeriksa pembaruan sistem mereka.
Mengupdate sistem keamanan perangkat secara rutin memang penting, terutama setelah adanya laporan semacam ini.
Pengguna tidak boleh meremehkan pentingnya patch keamanan, karena celah yang ada pada hardware bisa saja dimanfaatkan oleh pihak tak bertanggung jawab.
Meski serangan ini terbatas, tetap ada kemungkinan perangkat yang rentan dieksploitasi di masa mendatang.
Untuk melindungi diri dari ancaman keamanan ini, pengguna disarankan untuk selalu memeriksa notifikasi update sistem dan segera menginstal patch yang diberikan.
Jangan menunda update, karena itu adalah langkah penting dalam menjaga keamanan data pribadi dan privasi.
Selain itu, pengguna juga bisa mengambil langkah-langkah keamanan tambahan, seperti menghindari penggunaan jaringan Wi-Fi publik tanpa perlindungan, serta mengaktifkan fitur keamanan tambahan seperti VPN dan autentikasi dua faktor di perangkat mereka.***