Wow! Qualcomm Ketahuan Punya 64 Chip Rentan Keamanan, Smartphone Kamu Termasuk, Cek Sebelum Terlambat

HUKAMANEWS - Qualcomm baru-baru ini mengungkapkan sebuah berita mengejutkan terkait celah keamanan yang ditemukan pada beberapa produk chip mereka.

Tidak hanya software yang bisa menjadi pintu masuk bagi hacker, tapi juga hardware ternyata rentan terhadap serangan.

Qualcomm mengumumkan bahwa celah keamanan ini dikenal dengan nama Zero-Day bug, yang berdampak pada total 64 chipset mereka, termasuk beberapa chip flagship yang digunakan di berbagai perangkat premium.

Baca Juga: 7 Cara Jitu Ciptakan Surga Bermain untuk Anak Kucingmu, Bikin Mereka Ketagihan dan Nggak Mau Pergi!

Celah keamanan yang ditemukan oleh Qualcomm ini mempengaruhi berbagai SoC (System-on-Chip) serta chip konektivitas seperti modem FastConnect, Bluetooth, dan juga Wi-Fi.

Ini adalah ancaman serius, terutama karena chip-chip ini banyak digunakan pada perangkat yang sering kita jumpai sehari-hari.

Salah satu chip yang terkena dampaknya adalah Snapdragon 8 Gen 1 SoC, yang dikenal sebagai otak dari banyak smartphone flagship seperti Samsung Galaxy S22 Ultra, OnePlus 10 Pro, Sony Xperia 1 IV, Oppo Find X5 Pro, Honor Magic4 Pro, dan Xiaomi 12.

Baca Juga: Profil Benny Laos, Cagub Maluku Utara Berjiwa Sosial Tinggi yang Tewas dalam Ledakan Speedboat

Meski Qualcomm langsung bereaksi dengan mengirimkan patch keamanan kepada produsen smartphone, celah ini tetap menjadi perhatian besar di dunia teknologi.

Qualcomm memastikan bahwa update patch ini sudah dikirimkan kepada para vendor smartphone dan tugas mereka adalah mendistribusikannya kepada pengguna untuk segera menutup celah keamanan tersebut.

Bagi pengguna perangkat yang terdampak, berita ini tentu menimbulkan kekhawatiran.

Namun, Qualcomm menekankan bahwa eksploitasi celah ini hanya bersifat "terbatas" dan "tertarget," artinya tidak semua pengguna akan menjadi korban.

Baca Juga: Jenazah Benny Laos, Cagub Malut, Diterbangkan ke Jakarta Hari Ini, Sebuah Perjalanan yang Penuh Haru

Hanya sekelompok target tertentu yang menjadi incaran hacker, bukan serangan masal yang bisa merugikan semua pengguna.

Walaupun demikian, tetap ada potensi risiko bagi para pengguna jika perangkat mereka belum menerima update keamanan dari vendor smartphone mereka.