Masalahnya, Apple Intelligence ternyata belum bisa digunakan secara maksimal.
Alih-alih menjadi fitur yang membuat iPhone 16 laris manis di pasaran, keterlambatan kehadiran fitur ini malah bikin banyak calon konsumen kecewa.
Padahal, Apple Intelligence ini diklaim sebagai salah satu "selling point" utama dalam peluncuran iPhone 16 yang rencananya akan diimplementasikan di iOS 18.1 Beta.
Tetapi, dengan penundaan ini, siapa yang tidak ragu untuk membeli?
Apakah Konsumen Sudah Jenuh dengan Apple?
Konsumen memang cerdas, mereka tidak akan tertarik hanya karena ada embel-embel "baru" di setiap produk Apple.
Jika model terbaru tidak benar-benar menawarkan sesuatu yang signifikan, kenapa harus membuang uang untuk upgrade?
Ini mungkin juga yang sedang terjadi dengan iPhone 16.
Konsumen merasa model ini tidak membawa perubahan besar dibandingkan iPhone 15, apalagi dengan harganya yang tentu saja masih di kelas premium.
Selain itu, tren smartphone saat ini memang bergerak lebih lambat dalam hal inovasi.
Fitur-fitur canggih seperti kamera yang lebih baik, layar yang lebih tajam, atau performa baterai yang lebih lama mungkin sudah mencapai titik jenuh.
Mungkin itulah sebabnya kenapa konsumen semakin enggan mengganti ponsel mereka setiap kali ada model baru yang dirilis.