HUKAMANEWS - Rabbit R1 sempat bikin heboh dunia teknologi saat debutnya di CES awal tahun ini.
Tapi lima bulan setelah peluncurannya, kenyataannya cukup pahit: hanya 5.000 dari 100.000 pembeli awal yang masih menggunakan gadget AI ini sebagai daily driver.
Jesse Lyu, pendiri Rabbit, bahkan mengakui sendiri bahwa perangkat ini diluncurkan sebelum benar-benar siap hanya untuk bersaing dengan raksasa teknologi.
Yah, strategi ‘ngebut’ ini mungkin justru menjadi boomerang bagi Rabbit.
Kenapa Rabbit R1 Gagal Total?
Kalau dilihat dari awal, hype Rabbit R1 memang luar biasa.
Orang-orang mengira ini bakal jadi game changer dalam dunia gadget AI.
Namun, setelah peluncuran, kenyataannya nggak seindah itu.
Banyak pembeli merasa kecewa, terutama para reviewer yang nggak segan-segan memberikan kritik pedas.
Mulai dari masalah kinerja, fitur yang dianggap “rusak,” sampai perangkat yang dianggap tidak memenuhi ekspektasi pengguna.
Sepertinya Rabbit R1 cuma bikin ribet, tanpa ada manfaat nyata yang membuatnya layak dibeli.
Sebetulnya, Rabbit R1 bukan satu-satunya gadget AI yang kena masalah.