HUKAMANEWS - Kecerdasan Buatan (AI) semakin berkembang pesat, bahkan di dunia pembuatan video.
Sekarang, berbagai platform AI menawarkan kemudahan bagi pengguna untuk membuat video hanya dengan sedikit masukan teks atau gambar.
Memang, bagi mereka yang ingin menghasilkan konten dengan cepat, hal ini terdengar seperti inovasi yang luar biasa.
Namun, di balik kemudahan tersebut, ada sejumlah dampak buruk yang harus kita waspadai. Mari kita bahas lebih lanjut beberapa risiko utama yang muncul dari perkembangan AI pembuat video ini.
1. Penyebaran Disinformasi dan Konten Palsu
Salah satu risiko terbesar dari penggunaan AI pembuat video adalah potensi penyebaran disinformasi.
Dengan teknologi deepfake yang semakin canggih, video palsu yang tampak sangat meyakinkan dapat dibuat dan disebarkan dengan mudah.
Misalnya, tokoh publik bisa saja ditampilkan sedang berbicara atau melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak pernah mereka lakukan.
Hal ini tentu saja bisa memicu kebingungan di masyarakat, menciptakan kerusuhan, bahkan digunakan sebagai alat manipulasi politik.
Bayangkan, dengan video deepfake, seseorang bisa membuat seolah-olah seorang politisi mengatakan hal-hal kontroversial yang sebenarnya tidak pernah ia katakan.
Dampaknya bisa sangat besar, mulai dari menurunkan citra tokoh tersebut hingga mempengaruhi hasil pemilu.
Bukan tidak mungkin, teknologi ini disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menciptakan narasi palsu demi kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.