tekno

Usai Insiden Penangkapan CEO Pavel Durov, Telegram Mulai Moderasi Chat, Langkah Berani atau Sekedar Formalitas untuk Bersih di Mata Hukum?

Sabtu, 7 September 2024 | 10:00 WIB
Telegram mulai moderasi chat usai penangkapan CEO Pavel Durov di Prancis, memicu perdebatan soal privasi dan moderasi konten. (Telegram / HukamaNews.com)

Bagi mereka, privasi adalah segalanya, dan moderasi dianggap sebagai bentuk intervensi yang merusak keaslian platform.

Namun, di sisi lain, banyak yang berpendapat bahwa moderasi sangat diperlukan, terutama ketika platform dengan skala sebesar Telegram digunakan untuk tujuan-tujuan yang melanggar hukum.

Kembali pada penangkapan Durov di Prancis, beberapa pihak mulai mempertanyakan motif di baliknya.

Apakah ini murni langkah hukum, atau ada tekanan politik yang bermain di balik layar?

Baca Juga: Jelang Purna Tugas, Usai Berkeliling Tinjau Harga di Pasar Soponyono Surabaya, Presiden Jokowi Berpamitan dan Minta Maaf

Otoritas Prancis menuduh Durov "abai" terhadap moderasi, tetapi bukankah ini adalah strategi Telegram dari awal?

Tidak sedikit yang melihat penangkapan ini sebagai upaya untuk menekan Telegram agar lebih tunduk pada regulasi pemerintah.

Beberapa pakar bahkan menganggap bahwa insiden ini lebih berkaitan dengan tekanan dari negara-negara besar yang ingin Telegram lebih terbuka terhadap pengawasan, terutama dalam kasus-kasus yang berkaitan dengan terorisme dan aktivitas ilegal lainnya.

Baca Juga: Densus 88 Bongkar Penyebar Ancaman Teror di Medsos Terkait Kunjungan Paus Fransiskus, 7 Pelaku Berhasil Ditangkap!

Perubahan yang diusulkan Telegram mungkin hanya awal dari serangkaian transformasi yang akan kita lihat dalam beberapa bulan ke depan.

Apakah platform ini akan berubah menjadi lebih 'tertib' dan 'aman', atau justru kehilangan daya tariknya karena moderasi yang terlalu ketat?

Bagi Pavel Durov, ini jelas bukan pertama kalinya ia berada di bawah tekanan otoritas.

Sebelumnya, ia pernah menghadapi masalah serupa di Rusia, yang akhirnya memaksanya untuk meninggalkan negara asalnya dan memindahkan markas Telegram ke Dubai.

Baca Juga: Timnas Indonesia Tahan Imbang 1:1 dengan Arab Saudi, Nama Maarten Paes Menggema dan Bikin Heboh Media Arab Saudi

Namun, satu hal yang pasti: dunia sedang mengamati. Telegram berada di persimpangan antara mempertahankan identitasnya sebagai benteng privasi atau tunduk pada tekanan global untuk melakukan moderasi yang lebih ketat.***

Halaman:

Tags

Terkini