Namun, berkat upaya keras tim Smartfren, sebagian besar dari upaya peretasan ini berhasil digagalkan, sehingga kerugian perusahaan dapat diminimalkan.
"Smartfren selalu memastikan operasionalnya telah mematuhi standar keamanan yang ketat," tambah Merza Fachys.
Ia juga menegaskan bahwa perusahaan telah menerapkan standar keamanan ISO 27001:2023 sebagai bagian dari komitmen mereka untuk menjaga dan terus meningkatkan standar keamanan.
Baca Juga: Bulu Halus Memesona! Cek Rekomendasi Produk Grooming Terbaik untuk Kucing Persia Kesayanganmu
Smartfren tidak hanya berhenti pada pengamanan internal. Mereka juga menindaklanjuti tindakan ilegal ini melalui jalur hukum.
Aparat Sub-direktorat Siber Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya telah menangkap SH (28), seorang tersangka peretas yang berusaha mengakses server Smartfren secara ilegal.
SH diduga melakukan pengisian ulang pulsa ke nomor MSISDN 088211582473 miliknya dengan meretas server Smartfren pada 3 Juli 2024.
Kepada polisi, SH mengaku bahwa tindakannya bertujuan untuk mendapatkan keuntungan pribadi dari pengisian pulsa secara ilegal.
Penangkapan ini merupakan langkah penting dalam upaya penegakan hukum dan perlindungan terhadap sistem telekomunikasi nasional.
Dalam keterangan persnya, Merza Fachys juga menekankan bahwa Smartfren berkomitmen untuk terus memperbarui dan meningkatkan keamanan operasionalnya.
Baca Juga: 5 Trik Jitu Makan Sehat Meski Sibuk Kerja, Dijamin Praktis dan Mudah Menyiapkannya!
"Keamanan jaringan adalah prioritas utama bagi kami. Kami tidak hanya mengandalkan tim NOC, tetapi juga berinvestasi dalam teknologi dan standar keamanan terbaru untuk memastikan bahwa pelanggan kami selalu terlindungi."
Dengan tindakan cepat dan langkah proaktif ini, Smartfren menunjukkan dedikasinya dalam menjaga kepercayaan pelanggan dan menjaga integritas sistem telekomunikasi.
Meski menghadapi tantangan, perusahaan ini tetap berkomitmen untuk memberikan layanan yang aman dan andal bagi seluruh penggunanya.***