"Anak-anak sangat antusias ketika dilibatkan dalam pembuatan game. Pada pengembangan game dan komik, anak-anak turut ambil bagian dan tampak kritis mengomentari tentang tampilan, cerita yang sesuai dengan pikiran, selera, gaya hidupnya. Saking antusiasnya, mereka bertanya kembali kapan ada lagi kegiatan serupa," jelas Dr Ike.
Baca Juga: GAWAT! Sistem KPU Dibobol HACKER, Ratusan Juta Data Pemilih Diduga Dijual di Dark Web
Para siswa diminta untuk memberi masukan agar permainan dan komik yang dipersiapkan tim pengmas dapat menarik di mata anak-anak selaku user-nya.
"Pengembangan game melibatkan anak-anak untuk memberikan masukan sejak perencanaan cerita sampai kegiatan memainkan game selama tiga kali," ujar Dr Ike.
Tidak hanya game, tim pengmas juga membuat sebuah komik anak berjudul Punakawan Z: Gareng & Petruk Berlaga.
Pembuatan game dan komik ini juga turut melibatkan 50 anak SDN Pondok Cina 1 Depok, empat anak murid sekolah dasar swasta internasional, beserta 11 guru kelas masing-masing.
"Game Punakawan Z merupakan jalan pembentukan karakter yang sarat dengan pembelajaran dan penanaman karakter menggunakan sarana yang kreatif dan inovatif, tanpa instruksi yang otoritatif."
"Anak memilih peran dan mengetahui risiko atas pilihannya sendiri," kata Dr Ike.
Menurutnya, game Punakawan Z mengakomodasi tujuan kegiatan pengmas, sekaligus memenuhi tuntutan manusia dalam mencari kesenangan, dan bila tidak berhasil mencapainya manusia akan mencari sesuatu yang lain lagi.
Tindakan manusia mencari kesenangan adalah kodrat alamiah.
Pendidikan merupakan bagian dari kebudayaan dan peradaban manusia yang terus berkembang.
Hal ini sejalan dengan pembawaan manusia yang memiliki potensi kreatif dan inovatif.
Game Punakawan Z dapat diakses http://play.google.com/store/apps/details?id=id.ac.ui.punakawan.
Sementara, versi komik dapat diakses di https://www.webtoons.com/id/challenge/punakawan-z-gareng-petruk-berlaga/list?title_no=512289.***