Berikut tiga prioritas konsumen Indonesia berdasarkan analisis tren belanja digital dan ulasan konsumen:
- Baterai besar dan cepat di-charge jadi fitur non-negotiable.
- Kamera harus “bagus di media sosial”, bukan sekadar angka megapixel.
- Performa social media & game ringan lebih penting daripada chipset flagship.
Menariknya, semakin banyak konsumen yang mempertimbangkan nilai jual kembali saat membeli smartphone.
Hal ini dipicu perputaran tren teknologi yang cepat. Smartphone 2025 dianggap punya rata-rata siklus pakai 20–28 bulan sebelum dijual atau diganti.
Melihat tren smartphone terlaris di Indonesia sepanjang tahun 2025, pasar semakin membuktikan bahwa persaingan tidak hanya soal inovasi, tetapi soal memahami karakter dan kebutuhan pengguna.
Selama perangkat mampu memenuhi tuntutan kamera, baterai, gaming ringan, serta kebutuhan konten sosial, ponsel tersebut punya peluang besar menembus daftar terlaris nasional.
Kedepannya, kompetisi akan semakin ketat. Brand besar harus mengevaluasi strategi harga, distribusi, dan pasca layanan agar tetap relevan di Indonesia, salah satu pasar smartphone terbesar di Asia Tenggara.***
Artikel Terkait
Redmi Note 15 4G Diam-Diam Muncul di Marketplace Eropa: Layar AMOLED Melengkung, Baterai 6000 mAh, Harga Masih Rahasia di Indonesia
Apple Makin Nekat, Siaran Final MLS Digarap Pakai iPhone 17 Pro, Netizen: Ini Broadcast atau Konten TikTok?
Harga Tak Main Main! vivo X300 Ponsel dengan Spek Monster dan Desain Compact Bisa Jadi Ancaman Baru untuk Samsung serta iPhone
Makin Mewah! Motorola Edge 70 Hadir dengan Kristal Swarovski Rilis Warna Cloud Dancer, Cek Detail Tampilan Barunya
Bukan Sekadar Gimmick, Xiaomi Siapkan Smartphone Trifold Pertamanya, Cek Bocoran Sertifikasi GSMA Isyaratkan Peluncuran yang Sudah Dekat