Dua catatan ini memunculkan persepsi bahwa Poco sengaja memangkas sisi tertentu untuk menurunkan harga secara signifikan.
Menariknya, alih-alih menjadi kelemahan fatal, konsumen justru mempertanyakan apakah fitur flagship super mahal benar-benar dibutuhkan untuk penggunaan harian, sebuah pola pikir baru yang dulu jarang muncul di pasar premium.
Poco F8 Pro: Menarik Tapi Terjebak Dalam Bayang-Bayang
Sementara itu Poco F8 Pro juga menawarkan value menarik dengan chipset Snapdragon 8 Elite, meski bukan Gen 5,namun tetap mengusung performa tinggi.
Sayangnya, keputusan menggunakan kamera ultra-wide hanya 8MP menjadi alasan sebagian konsumen menunda pembelian.
Beberapa respon menyebut, jika Poco F7 Ultra masih tersedia di harga sama, konsumen lebih cenderung kembali ke model lama karena dianggap lebih seimbang.
Ini menunjukkan karakter pasar yang semakin cerdas dan sadar spesifikasi, tanda bahwa hype tidak lagi cukup untuk mendorong penjualan.
Masalah Klasik: Stok Habis, Antusiasme Justru Naik
Baik Poco F8 Ultra maupun Poco F8 Pro dilaporkan sedang out of stock di sejumlah wilayah.
Secara psikologi pasar, kelangkaan stok seringkali justru menaikkan nilai persepsi produk.
Efek “fear of missing out” menjadi promosi gratis yang tidak perlu dibayar.
Komentar publik pun menyarankan agar menunggu 6 bulan untuk mendapatkan harga yang lebih menggiurkan.
Dalam dunia smartphone, kesabaran adalah diskon terbesar.***
Artikel Terkait
OnePlus 11 Dapat Update Android 16! Banyak Fitur Baru, Tapi Ada Risiko Bug yang Bikin Pengguna Was-Was
Terlompati Satu Generasi, Motorola Edge 70 Ultra Muncul Tanpa Edge 60, Ada Fitur AI Rahasia?
Google Mulai Edarkan Android 16 QPR2: Fitur AI, Privasi Keluarga, dan Kustomisasi Pixel Level Baru
Redmi Note 15 4G Diam-Diam Muncul di Marketplace Eropa: Layar AMOLED Melengkung, Baterai 6000 mAh, Harga Masih Rahasia di Indonesia
Apple Makin Nekat, Siaran Final MLS Digarap Pakai iPhone 17 Pro, Netizen: Ini Broadcast atau Konten TikTok?