Dari Mobil Listrik ke Revolusi Hijau: Geliat VinFast Bangun Ekosistem EV Terpadu di Indonesia

photo author
- Selasa, 28 Oktober 2025 | 22:42 WIB
Ilustrasi: Pabrik Mobil VinFast di Vietnam. Awal 2025, VinFast resmi memulai pembangunan kawasan industri otomotif listrik terpadu di Subang, Jawa Barat, dengan investasi awal 200 juta dolar AS.
Ilustrasi: Pabrik Mobil VinFast di Vietnam. Awal 2025, VinFast resmi memulai pembangunan kawasan industri otomotif listrik terpadu di Subang, Jawa Barat, dengan investasi awal 200 juta dolar AS.

HUKAMANEWS – Pagi itu, di tengah padatnya lalu lintas Jakarta, suara knalpot yang biasa memekakkan telinga tergantikan oleh desis lembut kendaraan listrik. Di salah satu sudut kota, berdiri tegak stasiun pengisian daya; sebuah janji bahwa masa depan transportasi tak lagi milik polusi dan bahan bakar fosil, melainkan aliran listrik bersih.

Setiap kali satu kendaraan listrik dihidupkan, bukan hanya mesin yang bergerak, tetapi juga roda kehidupan baru: ekonomi, teknologi, dan harapan akan langit yang lebih biru. Di balik geliat itu, nama VinFast mulai mengemuka. Produsen kendaraan listrik asal Vietnam di bawah payung Vingroup ini mengepakkan sayapnya di Indonesia.

Di saat banyak produsen otomotif global masih berhitung arah investasi, VinFast justru memilih bergerak cepat. Awal 2025, perusahaan resmi memulai pembangunan kawasan industri otomotif listrik terpadu di Subang, Jawa Barat, dengan investasi awal 200 juta dolar AS (sekitar Rp3,2 triliun).

Kawasan ini bukan sekadar pabrik, tetapi juga pusat riset, inovasi, dan pengembangan teknologi baterai, fondasi utama bagi transportasi bebas emisi. Langkah ini menjadi sinyal kuat bahwa Asia Tenggara siap menjadi pusat pertumbuhan baru kendaraan listrik dunia.

Ekosistem Terpadu: Dari Pabrik hingga Kehidupan Kota

Kunci keberhasilan VinFast terletak pada cara pandangnya yang menyeluruh. Mobil listrik hanyalah satu simpul dari ekosistem besar bernama mobilitas berkelanjutan.

Melalui anak perusahaannya, V-Green, VinFast menggandeng Prime Group, konglomerat asal Uni Emirat Arab, untuk membangun 100.000 stasiun pengisian daya di Indonesia dalam tiga tahun ke depan dengan total investasi 1,2 miliar dolar AS, prioritas di Jakarta, Surabaya, dan Bali sebelum ekspansi ke wilayah lain.

Bekerja sama dengan V-Green, VinFast berencana membangun jaringan charging station masif di seluruh Indonesia.
Bekerja sama dengan V-Green, VinFast berencana membangun jaringan charging station masif di seluruh Indonesia.

Tak hanya itu, armada taksi listrik Xanh SM yang dioperasikan oleh Vingroup telah mengaspal di Indonesia sejak akhir 2024. Model VinFast VF e34, SUV listrik kompak dengan jarak tempuh hingga 277 kilometer (NEDC), kini menjadi wajah baru transportasi perkotaan.

Kehadiran Xanh SM dan jaringan SPKLU V-Green membuktikan bahwa VinFast tak hanya menjual kendaraan, tetapi membangun sistem hidup baru: dari infrastruktur, layanan publik, hingga kepercayaan konsumen.

Melalui strategi holistik, VinFast menjawab tiga hambatan klasik EV: harga tinggi, kekhawatiran jarak tempuh, dan minimnya infrastruktur pengisian daya. Produksi lokal menurunkan biaya, jaringan SPKLU menghapus range anxiety, dan kemitraan publik membuat EV mudah diakses masyarakat.

Dampak, Keberlanjutan, dan Harapan Baru

Transisi energi bersih tak hanya soal mengganti mesin, tetapi menyentuh banyak lapisan: dari tambang nikel di pedalaman Sulawesi hingga jalan raya kota besar.

Fabby Tumiwa, Direktur Eksekutif IESR, menilai kendaraan listrik sebagai peluang besar untuk menekan emisi transportasi hingga 30 persen pada 2030, dengan catatan bauran energi beralih ke sumber terbarukan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sukowati Utami JI

Tags

Rekomendasi

Terkini

X