Namun, ada yang melihat kebijakan Microsoft ini sebagai langkah yang agak memaksakan.
Meskipun Windows 11 menawarkan peningkatan di segi keamanan, performa, dan tampilan yang lebih modern, banyak pengguna merasa bahwa perangkat mereka yang lebih lama masih layak digunakan.
Microsoft memang memiliki alasan untuk mendorong pengguna agar beralih ke sistem operasi yang lebih baru, tetapi kebijakan ini menimbulkan kritik, terutama bagi pengguna yang merasa tidak perlu mengganti perangkat jika sistem yang mereka gunakan masih berfungsi dengan baik.
Penting untuk dicatat bahwa bagi perusahaan, Microsoft akan menyediakan dukungan terbatas meskipun setelah 2025, namun dukungan tersebut berbayar.
Artinya, bagi sektor bisnis yang masih mengandalkan Windows 10, biaya tambahan untuk keamanan akan menjadi pertimbangan besar.
Keputusan Microsoft ini jelas akan mempengaruhi banyak pengguna di seluruh dunia.
Bagi kamu yang masih menggunakan perangkat lama dengan Windows 10, sekarang adalah waktu yang tepat untuk mulai mempertimbangkan langkah berikutnya.
Apakah itu memperbarui perangkat keras, membeli perangkat baru, atau beralih ke sistem operasi lain, keputusan ini akan mempengaruhi pengalaman komputasi di masa depan.
Jadi, pastikan untuk mempersiapkan diri sebelum batas waktu yang ditentukan tiba.
Dengan berakhirnya dukungan Windows 10, banyak orang akan merasa terpaksa beradaptasi dengan tren terbaru dalam dunia teknologi.
Memilih perangkat yang tepat untuk upgrade mungkin terasa membingungkan, tetapi dengan informasi yang tepat, kamu bisa mengambil keputusan yang terbaik untuk kebutuhanmu.***
Artikel Terkait
POCO F7 Series Siap Meluncur di Indonesia 15 April, Ini Bocoran Fitur Gahar yang Dibawa
Nggak Nyangka! WhatsApp Kini Bisa Lakukan Ini di Chat Pribadi, Fitur Barunya Bikin Hidup Makin Praktis
iPhone 16 Akhirnya Rilis di Indonesia! Tapi Cek Dulu Daftar Harga dan Kejutan yang Bikin Netizen Gak Percaya
iPhone 16 Akhirnya Mendarat di Indonesia, Cek Harga, Fitur, dan Kejutan Teknologinya
Pre-Order Nintendo Switch 2 di Kanada Kena Imbas Perang Tarif Impor Trump, Harga di Indonesia Bisa Naik Drastis?