Pasar Smartphone Global Diprediksi Capai USD 843 Miliar di 2030, Asia Jadi Motor Utama Pertumbuhan

Sifatnya yang open-source memungkinkan lebih banyak variasi perangkat hadir di berbagai segmen harga.

Namun, Apple dengan iOS-nya tetap punya tempat tersendiri di hati pengguna kelas atas, terutama di pasar-pasar seperti Amerika Utara dan sebagian Eropa.

Distribusi produk juga mengalami pergeseran besar.

Kini, banyak konsumen memilih membeli smartphone secara online karena dinilai lebih praktis dan seringkali menawarkan harga yang lebih menarik.

Baca Juga: Samsung Resmi Hentikan Dukungan Software Galaxy S20 Series, Pengguna Diimbau Segera Upgrade

Tapi bukan berarti toko fisik kehilangan relevansi.

Bagi sebagian orang, mencoba langsung perangkat sebelum membeli tetap jadi kebutuhan penting.

Di balik lonjakan angka dan pertumbuhan positif ini, tantangan juga tidak sedikit.

Kompetisi antar produsen makin sengit, harga komponen yang fluktuatif, serta perubahan preferensi konsumen yang sangat cepat, membuat produsen harus selalu tanggap terhadap dinamika pasar.

Inovasi menjadi satu-satunya cara untuk bertahan.

Fitur seperti jaringan 5G, kecerdasan buatan, hingga kemampuan kamera yang setara DSLR menjadi faktor pembeda yang terus dikembangkan oleh para produsen.

Konsumen masa kini lebih kritis dan cerdas dalam memilih.

Baca Juga: Harga iPhone Terancam Naik Drastis Akibat Tarif Impor Trump, Pencinta Apple Siap-Siap Kelimpungan!

Mereka tak lagi hanya melihat merek, tapi juga nilai guna, efisiensi, dan kecanggihan fitur.

Itulah sebabnya, hanya perusahaan yang mampu membaca arah angin dan merespons dengan cepat yang akan bertahan hingga dekade berikutnya.