Meluncur 9 Januari, Galaxy A16 5G Cuma Rp3 Jutaan, Prosesor Kencang, Kamera 50 MP, dan Update 6 Tahun, Siap Jadi Smartphone Idaman

HUKAMANEWS - Samsung kembali mencuri perhatian dengan peluncuran dua produk terbarunya di Amerika Serikat.

Smartphone Galaxy A16 5G dan perangkat wearable Galaxy Fit3 akan resmi tersedia pada 9 Januari mendatang.

Dengan harga terjangkau dan spesifikasi yang mengesankan, produk ini diharapkan mampu menggoyang pasar gadget di awal tahun 2025.

Bagi Anda yang mencari ponsel canggih dengan fitur lengkap atau smartwatch stylish, penawaran ini patut dipertimbangkan.

Baca Juga: Trans Jogja dan Trans Metro Dewata Resmi Berhenti Beroperasi, Salah Siapa

Galaxy A16 5G hadir dengan harga yang sangat kompetitif, hanya $199,99 atau sekitar Rp 3 juta. Ponsel ini tersedia dalam dua varian warna elegan, Blue Black dan Light Gray, yang cocok untuk berbagai gaya.

Ditenagai oleh prosesor Exynos 1330 buatan Samsung sendiri, Galaxy A16 5G menjanjikan performa yang mumpuni.

Layarnya menggunakan teknologi Super AMOLED 6,7 inci dengan resolusi 1080x2340 piksel, refresh rate 90 Hz, dan tingkat kecerahan puncak 800 nit, memberikan pengalaman visual yang memukau.

Dari sisi kamera, ponsel ini dibekali lensa utama 50 MP, ultrawide 5 MP, dan lensa makro 2 MP, serta kamera depan 13 MP yang cocok untuk selfie berkualitas tinggi.

Baca Juga: Elon Musk Lagi-Lagi Donasi Fantastis, Rp1,8 Triliun untuk Amal. Ada Motif Tersembunyi?

Semua fitur ini didukung oleh baterai 5.000 mAh dengan pengisian daya cepat 25W, memastikan ponsel tetap menyala sepanjang hari.

Yang membuat Galaxy A16 5G menarik adalah jaminan pembaruan perangkat lunak hingga enam versi Android ke depan, dari Android 14 hingga Android 20.

Selain itu, Anda juga mendapatkan pembaruan keamanan selama enam tahun, menjadikan ponsel ini investasi jangka panjang yang cerdas.

Tak hanya ponsel, Samsung juga meluncurkan Galaxy Fit3, sebuah smartwatch dengan desain modern dan harga terjangkau, yaitu $59,99 atau sekitar Rp 900 ribu.

Baca Juga: Muhammad Said Didu Tanggapi Sinis Keputusan MK yang Kabulkan Permohonan Pengujian Presidential Threshold. Masih Percaya Hakim?