HUKAMANEWS - Baru saja tayang pada Kamis (15/5), Cocote Tonggo bercerita tentang sebuah keluarga yang menjalankan usaha jamu kesuburan secara turun temurun.
Ironisnya, keturunan terakhir mereka sudah menikah selama 5 tahun, tapi belum dikaruniai seorang anak.
Situasi ini bikin mereka jadi bahan gunjingan tetangga, dikutip dari akun X WatchmenID, pada Minggu (18/5).
"Pertama-tama yang kami suka dari film ini adalah environment yang dibangunnya."
"Nonton film ini tuh rasanya beneran kaya nyatu dengan karakter-karakter yang ada di film ini, dan berasa diajak hidup di lingkungan bermasyarakatnya."
Dialog, dinamika antar tetangganya berasa nyata.
Layaknya film-film Bayu Skak pada umumnya, film ini juga didominasi dialog berbahasa Jawa, lengkap dengan celetukan-celetukan yang effortless banget.
Logat para aktornya ketika berdialog satu sama lain pun terdengar cukup meyakinkan.
Ga yang sampe bikin ganjel.
Topik orang dewasa yang jadi inti cerita di film ini juga bisa dieksekusi dengan cukup apik.
Problem umum terkait konflik rumah tangga, stereotip hubungan suami istri, plus drama-drama ngeselin dengan warga sekitar yang julid ditampilkan tuh... Indonesia Banget!
Tentu saja film ini ga sekadar lucu doang, tapi pesan dan kritik terhadap beberapa isu sosialnya yang terjadi di masyarakat, bisa disampaikan dengan porsi yang cukup imbang.
Pas bagian komedi-komedinya works, giliran harus serius pun bisa masuk dengan cukup mulus.
Ngomongin akting trio julid ini jelas ngasih nyawa tersendiri di film ini, dan yang paling bersinar jelas Asri Welas.
Hampir semua supporting actor bermain dengan cukup baik dan terasa natural.
Yang justru terasa kureng malah Dennis yang serba nanggung dan canggung. Aneh.
Film ini punya paruh pertama dan kedua yang cukup solid.